Menurutnya, kerjasama BUMN di bawah klaster Danareksa dapat menciptakan ekosistem usaha yang lebih efektif dan efisien. Raymond menekankan, selepas penandatanganan MoU ini, perlu ada tindaklanjut yang riil terkait rencana kerjasama.
“Kerja keras kita justru akan dimulai selepas penandatanganan ini, rencana kerjasama perlu didetilkan dalam bentuk skema bisnis dengan timeline terinci. Semoga ikhtiar kedua belah pihak berjalan sesuai harapan, sehingga segera menghasilkan manfaat bagi negara maupun masyarakat,” tegasnya.
Dirjen Cipta Karya, Ir. Diana Kusumastuti, MT meminta, agar pasca MoU ditandatangani kedua belah pihak dapat segera menyampaikan detil pengembangan bisnis apa saja yang dapat direalisasikan di 2023.
“Harapannya, MoU ini dapat menjadi pemicu akselerasi pengembangan kedua BUMN,” ucapnya.

Direktur Utama PT. Virama Karya, Jusarwanto menyampaikan, pihaknya akan menyiapkan bentuk bisnis apa yang dapat dikerjasamakan. Mulai dari desain engineering, manajemen konstruksi, maupun project supervisi yang merupakan bidang usaha Virama Karya.
“Virama Karya memiliki value bisnis yang dapat chip in dalam rencana bisnis Jasa Tirta I. Dukungan dari Dirjen Cipta Karya terkait potensi proyek di bidang air bersih dan sanitasi bisa ditangkap oleh kedua BUMN melalui kerjasama ini. Tentunya tetap mengedepankan proses tata kelola dan akuntansi yang benar sesuai aturan, ” tandas Jusarwanto. (rhd)
Baca juga:
- Ribuan Jemaah Haji Indonesia Bergerak ke Arafah, Siap Wukuf Besok!
- Perairan Masalembu Terindikasi Jadi Jalur Operasi Penyelundupan oleh Sindikat Narkoba Internasional
- Diduga Peras Kades, Oknum LSM dan PNS Terjaring OTT Polisi
- Puasa Arafah: Sehari Menggugurkan Dosa Dua Tahun
- Pertamina Salurkan 1,5 Juta Tabung LPG di Jawa Timur Jelang Iduladha