Sinergi Lapas Klas I Malang – UM, Tempa WBP Jadi SDM Unggul

Kalapas Klas I Lowokwaru Malang dan jajaran LPPM UM. (ist)

Kota Malang, SERU – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Lowokwaru Malang berkomitmen untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di Lapas Klas I Malang.  Merealisasikan hal tersebut, pihak Lapas Klas I Lowokwaru Malang melakukan beberapa langkah persiapan, melalui koordinasi berbagai pihak dalam sebuah pelatihan. 

Bacaan Lainnya

Salah satunya, Lapas Klas I Lowokwaru Malang mengundang pihak Lembaga Peneletian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Malang (UM), terkait upaya bagaimana membangun SDM unggul di Lapas. 

Diskusi santai terkait kerjasama yang akan dibangun. (ist)

“Sebelumnya, pihak LPPM UM ke sini (Lapas) untuk melakukan pemetaan terkait apa saja yang dihadapi Lapas dan apa yang bisa dibantu oleh UM, melalui program-program pengabdian masyarakat, penelitian dan sebagainya. Sehingga ada literasi yang didapat UM juga,” ungkap Kepala Lapas Klas I Lowokwaru Malang, Anak Agung Gde Krisna.

Dalam kerjasama tersebut, nantinya pihak Lapas Klas I Malang juga memberi ruang bagi mahasiswa untuk menggelar porgram Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Lapas Klas I Lowokwaru Malang.

“Mahasiswa KKN itu kan butuh menerapkan ilmunya, dan masyarakat disini itu membutuhkan ilmu tersebut. Karena masalah yang dihadapi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) disini itu complicated. Mungkin mahasiswa yang KKN itu lebih banyak menemukan masalah itu disini daripada di luar Lapas,” imbuhnya. 

Sementara itu, dari pertemuan singkat antara pihak Lapas Klas I Lowokwaru Malang dengan LPPM UM Malang, terdapat beberapa program yang nantinya akan bisa diterapkan sebagai pilot project. Seperti pelatihan pengembangan teknologi tepat guna.

Kalapas Klas I Lowokwaru Malang, Anak Agung Gde Krisna, memberikan penjelasan terkait Lapas Klas I Malang. (ist)

“Mulai dari pelatihan batik, pelatihan pembuatan sabun, pelatihan konveksi, teknologi tenaga surya, psikologi, dan satu lagi ternyata mereka juga tengah melakukan penelitian tentang pengaruh musik untuk dapat merubah kepribadian seseorang. Hal ini kita tampung cepat, dan nanti akan kita siapkan pilot projectnya, block mana dengan klasifikasi kejahatan apa, dan akan diterapi musiknya seperti apa,” jelasnya. 

Rencananya, program tersebut akan dilaksanakan dalam jangka pendek lebih dulu selama satu tahun. Untuk selanjutnya juga dilakukan evaluasi lebih lanjut. 

“Selain itu yang terpenting, juga dimaksudkan untuk memberi pemahaman kepada mahasiswa untuk tidak melakukan pelanggaran hukum. Itu juga yang terpenting,” tandasnya.(riz/rhd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *