Sementara, kelemahan MDPP Made-Sahra hanya memperhitungkan seresah yang didekomposisi menjadi hara. Sedangkan seresah yang di-grazing langsung oleh biota perairan tidak diperhitungkan.
Disebutkannya, pengembangan MDPP Made-Sahra diawali dengan studi identifikasi dan evaluasi terhadap aspek-aspek ekosistem mangrove yang mampu mendukung produktivitas perairan.
“Hasil penelitian ini menunjukkan, produksi seresah dapat digunakan untuk menduga produktivitas primer perairan. Dalam hal ini, produksi seresah berkontribusi terhadap sediaan nutrien di perairan,” imbuhnya.
Dimana produksi serasah merupakan bagian penting dalam transfer bahan organik dari vegetasi ke dalam tanah. Unsur hara yang dihasilkan dari proses dekomposisi serasah di dalam tanah, sangat penting dalam pertumbuhan mangrove.
“Sekaligus sebagai sumber detritus bagi ekosistem laut dan estuari dalam menyokong kehidupan berbagai organisme akuatik,” tandasnya. (rhd)
Baca juga:
- Smart Tax Persada dan Vesop Bapenda Kota Malang Jadi Percontohan Lombok Barat
- Andy Sasongko Gantikan Didik Adhyotomo sebagai Kajari Batu
- KabagOps Polres Batu Pimpin Apel Pengamanan dan TFG Karnaval Desa Giripurno
- Perpanjang PKS, Revitalisasi Alun-alun Merdeka Malang Dimulai Pekan Ini
- Dinkes Batu Lakukan Pemeriksaan Baduta Stunting di RSKH, Hasil Temuan Posyandu di Puskesmas