Sementara, kelemahan MDPP Made-Sahra hanya memperhitungkan seresah yang didekomposisi menjadi hara. Sedangkan seresah yang di-grazing langsung oleh biota perairan tidak diperhitungkan.
Disebutkannya, pengembangan MDPP Made-Sahra diawali dengan studi identifikasi dan evaluasi terhadap aspek-aspek ekosistem mangrove yang mampu mendukung produktivitas perairan.
“Hasil penelitian ini menunjukkan, produksi seresah dapat digunakan untuk menduga produktivitas primer perairan. Dalam hal ini, produksi seresah berkontribusi terhadap sediaan nutrien di perairan,” imbuhnya.
Dimana produksi serasah merupakan bagian penting dalam transfer bahan organik dari vegetasi ke dalam tanah. Unsur hara yang dihasilkan dari proses dekomposisi serasah di dalam tanah, sangat penting dalam pertumbuhan mangrove.
“Sekaligus sebagai sumber detritus bagi ekosistem laut dan estuari dalam menyokong kehidupan berbagai organisme akuatik,” tandasnya. (rhd)
Baca juga:
- Lanud Abd Saleh Fasilitasi Pembentukan Karakter Generasi Muda Sabilillah Lewat Jambore Akbar
- HISKI Malang Raih Penghargaan Nasional sebagai Komisariat Teraktif dan Produktif 2025
- Gubernur Jatim Anugerahkan Lencana Kehormatan Jer Basuki Mawa Beya kepada Ketum PWI Pusat
- Ribuan Sivitas UM Semarakkan Fun Walk Dies Natalis ke-71 Bertabur Hadiah
- Sinergi UMKM-Hotel: Bundling Produk Jadi Solusi Peningkatan Penyerapan di Kota Batu