Penyaluran Subsidi BBM Sopir Angkot dan Ojol Masih Tunggu Kebijakan Pusat

angkot di kota malang menunggu penumpang di terminal arjosari
angkot di kota malang menunggu penumpang di terminal arjosari

Malang, SERU.co.id – Penyaluran subsidi kepada sopir angkutan kota (Angkot) dan ojek online (Ojol) di Kota Malang masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat. Subsidi tersebut sangat ditunggu- tunggu karena dampak dari kebijakan kenaikan harga BBM sangat dirasakan masyarakat termasuk sopir angkot dan ojol.

Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang akan menyalurkan bantuan subsidi tersebut apabila mendapatkan petunjuk teknis dari pusat.’

Bacaan Lainnya

“Dari persiapan kami, di Dishub sudah ada data sopir angkot. Yang susah itu data ojol karena selama ini operator ojek online tidak pernah memberikan data pengemudinya,” ucap Plt Kepala Dishub Kota Malang, Handi Priyanto, Selasa (13/9/2022).

Disinggung besaran nilai subsidi yang akan digelontorkan, pihaknya belum dapat memastikan. Pasalnya, terkait pengaturan anggaran subsidi tersebut ada di wilayah kerja Badan Keuangan Aset Daerah (BKAD) Kota Malang.

“Untuk nilai subsidi dan jumlah sasarannya masih kami kaji, terutama untuk ojol. Kalau angkot bentuknya yang masih akan dibahas detailnya. Karena amanah Permenkeu bukan bansos tapi berupa subsidi transportasi,” imbuhnya.

Selain itu, dirinya mengaku, untuk tarif Angkot di Kota Malang masih tetap sama. Tidak ada kenaikan tarif, yaitu Rp3.500 untuk masyarakat umum dan Rp2 ribu untuk pelajar berseragam.

“Belum ada kenaikan, jika ada oknum laporkan ke Dishub akan kami evaluasi untuk izin trayeknya. Karena sampai detik ini belum ada pembahasan untuk kenaikan tarif angkot,” tegasnya.

Terpisah, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika mengaku, setuju dengan adanya pemberian subsidi kepada sopir Angkot dan Ojol tersebut. Adapun mekanismenya bisa penyerahan berupa kupon.

“Katakan ojol disubsidi BBM 5 liter per hari. Lalu, sopir angkot disubsidi 10 liter per hari. Nanti dikasih kupon untuk ditukar ke SPBU sehingga kebocorannya kecil. Tinggal lihat skemanya, kami sudah sampaikan ke Dishub, Dishub lagi mengkaji,” timpal Made. (bim/ono)

disclaimer

Pos terkait