Pupuk Kimia Naik, Pakai Pupuk Kandang Bikin Sayuran Cepat Busuk

suyono di tengah ladang tanaman gubisnya.1
suyono di tengah ladang tanaman gubisnya.1

Petani Sayur Poncokusumo Merugi

Malang, SERU.co.id – Harga pupuk kimia naik, para petani sayur harus memutar otak untuk mencari alternatif lain guna tetap mempertahankan kesuburan tanaman. Salah satunya dengan memanfaatkan pupuk kandang yang dengan murah bahkan gratis, namun berisiko bikin tanaman sayuran cepat busuk.

Bacaan Lainnya

Salah satu petani sayur di Poncokakusumo, Suyono mengaku, dirinya juga memanfaatkan limbah perternakan tersebut sebagai nutrisi pengganti pupuk pabrikan. Namun, penggunaan pupuk kandang ini juga memiliki dampak negatif bagi sayurannya.

“Pupuk kandang, cuma risiko ini faktor busuk tanaman sangat besar, jadi biasanya itu sayur dua hari tahan, kalau kita main pupuk kandang semuanya ini kita satu malam saja sudah busuk batangnya,” seru Suyono.

Dirinya menyebut, kemungkinan unsur-unsur sejenis bakteri mempengaruhi  terjadinya percepatan pada batang sayur.

Meskipun mahal, para petani  terpaksa masih membeli pupuk pabrik itu, lantaran kebutuhan yang tidak bisa diakalli  lagi.

“Ini sangat terpaksa pakai pupuk kandang juga, tapi kita beli kita sedikit-sedikut juga lah,” terangnya.

Lelaki tersebut menjelaskan, harga pupuk PMK sebelum naik kisaran Rp350/450 ribu per sak (50 kilogram). Namun kini meroket menjadi Rp950 ribu. Para petani menuntut penjelasan pemerintah soal kenaikan harga pupuk yang sudah lama terjadi.

 “Sudah lama naik, ini musim panen sudah tiga kali. Itu Za, Sp3nya juga naik jauh, mungkin sudah 50 persen naiknya,”  tambahnya.

Selain pupuk, petani ini juga menyebutkan obat-obatan merawat sayuran yang juga mengalami kenaikan harga.

“Obat‐obatan luar biasa, obat dulu ya rumput gini gramason, rondak, dulu cuma Rp60 ribu, sekarang Rp120, Rp90, Rp110,” jelasnya.

Untuk saat ini, Suyono mengaku hasil yang diperoleh sangat tipis dibandingkan biaya perawatan dan juga obat-obatan yang diperlukan.

“Aduh kalau hasil katakanlah, kemarin sih harga sayur agak mahal, gak masalah lah. Kemarin mahal itu mulai dari tomat, kacang, buncis, jagung manis sayur-saturan agak mahal kemarin masih ada untung,” jelasnya.

Dirinya menyebut seperti sayuran gubis sekarang harganya hanya Rp750 per kilogramnya, sedangkan untuk biaya tanam hingga panen membutuhkan biyaya Rp1000.

“Sekarang ada yang Rp500 juga per kilogram. Itu aja kalau Rp750, apa lagi kalau setengah hektar itu 12.000 biji tanam, itu biaya Rp12 juta. Katakanlah nanti hasilnya 15 ton, dapat Rp10 juta lah, minus 2 juta. Itu biaya operasi dan lain-lain,” tutupnya. (ws6/ono)

disclaimer

Pos terkait