Tak Bisa Melihat Bukan Penghalang Bagi Rizal untuk Belajar IT

rizal tengah mengoperasikan laptop miliknya
rizal tengah mengoperasikan laptop miliknya

Malang, SERU.co.id – Meskipun memiliki kekurangan pada dirinya, seorang penyandang tunanetra, Rizal Kurniawan Hidayat, warga Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang justru memiliki keinginan yang luar biasa, dalam menekuni keahliannya dalam bidang IT (Ilmu Teknologi).

Lelaki yang tercatat sebagai mahasiswa Universitas Negri Surabaya (Unesa) itu, mengaku sudah mulai belajar laptop sejak dirinya duduk di bangku kelas 3 SD.

Bacaan Lainnya

“Tapi kurang serius, sudah mulai memegang laptop itu SD. Cuma tahu dasarnya, baca buku, oh itu kaya gitu, kaya gini. Baca buku, terus menulis, ada tugas terus dikerjakan gitu aja. Tapi belum sampai merambah ke yang ketingkatan- tingkatan lebih tinggi,” seru Rizal, Kepada wartawan SERU.co.id.

Menurut penuturannya, laptop yang dia dan rekan-rekan tuna netra lainya gunakan tidaklah jauh berbeda denga yang biasa dioperasikan seperti orang lainya. Hanya saja ada penambahan aplikasi pendukung untuk mengarahkan langkah pemakaian lewat audio.

“Laptopnya atau diffuse itu sama dengan diffuse-diffuse yang lain. Cuma ditambahi dengan aplikasi yang terdapat beberapa jenis, namun untuk jenis tergantung penguna sih kalau jenis- jenisnya. Intinya fungsi utamannya itu, dia menerjemahkan teks didalam layar kedalam bentuk audio sehingga kita dapat mengakses,” paparnya.

Untuk menghafal letak keybord, Rizal terus berlatih. Akhirnya terbiasa dan mengaku akan mudah. Dari situ dirinya dengan mudah mencari berbagai informasi yang menarik terdapat di internet.

“Jadi sebenarnya, keseharian dari pengguna sangat mempengaruhi hafal enggaknya denggan keybord laptopnya kaya guitu sih. Kalau sudah sering, insyaallah aman,” jelasnya.

Mahasiswa semester 5 ini, mengaku ada berbagai kesulitan dalam mengoperasikan lapto, seperti saat penggarapan tugas yang masih kurang pas.

“Ketika membuat PPT (PowerPoint Presentation), mau persentasi itu kan biasanya ada fontnya kurang besar atau tulisannya kok kepotong separo. Jadi itu perlu sebelum kita tampilkan, perlu kroscek dulu. Entah sama teman atau keluarga,” tambahnya.

Mengingat lokasi rumah dan kampus sangat jauh, Rizal, selalu rutin untuk berlatih lakukan mobilitas mandiri.

“Kalau mobilitas itu saya latian sih, soal mobilitas yang lain seperti trasport online itu bisa kita akses. Jadi tidak halanggan buat saya jadi keman-mana untuk memenuhi tuntutan kerja, tuntutan aktifitas, insyallah aman. Ada tongkat soalnya,” terangnya.

Pemuda tersebut juga pernah meraih beberapa kemenangan di perlombaan, seperti juara satu catur tunanetra tingkat kabupaten. Juara 3 catur tunanetra di tingkat provinsi dan juara favorit, band tingkat umum.

Dirinya berharap, agar para penyandang tunanetra seperti dirinya tidak ragu dan mau untuk menunjukan bakat yang dimilikinya, sehingga bisa bersaing dengan dunia luar. Selain itu, Rizal juga berpesan kepada masyarakat agar tidak perlu mengasihani dirinya dan teman-teman difabel lainnya. Mereka hanya perlu dukungan agar mereka berkembang. (ws6/ono)

disclaimer

Pos terkait