Hal ini dapat dijelaskan pada Model Healthy Food Choice, bahwa kesadaran konsumen dapat menekan besarnya keinginan makan pada generasi muda. Selanjutnya mampu menciptakan keseimbangan input makanan dan output kesehatan secara berkelanjutan.
Keunggulan model Healthy Food Choice, memperkuat hubungan antara faktor psikologi konsumen dan efisiensi input makanan dan output kesehatan jangka panjang. Sehingga dapat meningkatkan kepuasan, kesehatan dan kesejahteraan konsumen makanan milenial secara berkesinambungan.
Kelemahan model tersebut, sulitnya mengontrol keinginan konsumen generasi milenial yang berlebihan. Dan keterbatasan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam mengawasi penyebaran makanan yang kurang memenuhi standart gizi di pasaran.
“Di tengah pesatnya pembelian makanan secara online, maka disarankan kepada pemilik kafe, kedai dan mal agar menyertakan informasi. Tentang pentingnya pengendalian keinginan yang berlebih-lebihan dan waktu makan, demi menjaga kesehatan generasi yang akan datang,” tandasnya.
- Indosat dan GoTo Kolaborasi Luncurkan Sahabat-AI Berkekuatan 70 Miliar Parameter
- DPRD Jatim Dorong Kota Malang Jadi Pilot Project Pelayanan Publik Berbasis Digital
- UB Kukuhkan Lima Profesor Baru Lintas Bidang Ilmu
Sementara, Prof Dr Rudianto MA mengusung orasi ilmiah berjudul “Model Restorasi Ekosistem Mangrove Desa Pesisir untuk Mengatasi Kerusakan Pesisir Akibat Perubahan Iklim dan Proses Antropogenik.” Dia menyampaikan, Model Restorasi Ekosistem Mangrove Desa Pesisir (REMDP) merupakan jawaban pencegahan perubahan iklim dan kerusakan pesisir yang ditimbulkan akibat proses antrophogenik.
Komitmen PBB untuk mendorong setiap negara melakukan restorasi pesisir harus menjadi acuan untuk memperbaiki kerusakan pesisir termasuk mencegah akan tenggelamnya kawasan pesisir di masa yang akan datang.
“Model REMDP merupakan metode dan teknik restorasi ekosistem hutan mangrove yang bersifat terpadu. Dengan mengedepankan aspek teknis, aspek kelembagaan dan aspek pembiayaan berbasis desa pesisir dengan pendekatan co-management,” beber Prof Rudianto, sapaan akrabnya.

Dari ketiga aspek tersebut, perlu didorong partisipasi masyarakat sebagai pilar keberhasilan restorasi ekosistem pesisir. Pemerintah perlu memiliki konsep yang jelas, komprehensif dan terukur untuk menangani kerusakan pesisir berbasis desa pesisir.