Sementara itu, Yofi Syahputri mengaku, meski pertama kalinya terjun dalam karya original lagu dangdut versi Jawa, dirinya bisa maksimal. Pasalnya, beberapa kali terlatih menyanyikan lagu-lagu versi itu, seperti lagunya Didi Kempot, Deni Caknan dan lainnya.
“Alhamdulillah bisa maksimal, karena memang saya asli Jawa, dari Kebonagung, Malang. Dan terbiasa menyanyikan lagu dangdut Jawa,” ucapnya.
Senada, penyanyi yang sudah lama malang melintang di genre musik ini, Harvi Prasetyo mengaku, tak mengalami kesulitan. Kedepannya, dirinya akan terus menggali talenta muda lainnya untuk diorbitkan di Ebes Music Production. Selain meramaikan platform musik digital, seperti iTunes, Spotify, Joox, medsos, dan lainnya.

“Target kami bersama Ebes Inep, ingin mengorbitkan talenta muda di blantika musik Indonesia, khususnya genre dangdut Jawa ini,” tandas mantan wartawan dan penyiar radio ini, yang kini memilih menjadi produser dan penyanyi.
Terpisah, Director, DOP dan Editor, Eko Polenk menjelaskan, proses pembuatan video klip lagu Bendungan Karangkates selama 3 hari. Tantangannya, menemukan momen yang pas untuk video klip, lantaran suasana bendungan selalu ramai oleh pengunjung.
“Standar video klip fokus pada tokoh utamanya. Ketika noise atau banyak pengunjung ya dihindari, itu tantangannya. Prosesnya selama 3 hari hingga jadilah klip ini,” jelas Eko, sapaan akrabnya. (rhd)
Baca juga:
- Sinergi Pemkot Malang dan Kepolisian Tindak Puluhan Kendaraan ODOL hingga Nihil Surat
- Jas Merah Fondasi 18 Tahun Universitas Ma Chung Berdampak dan Berkelanjutan
- USDEC Luncurkan USIDP Perkuat Industri Susu Nasional di Jawa Timur
- Sebelum Ditemukan Meninggal Mengenaskan Pasutri di Lawang Sempat Terlibat Pertengkaran
- Tabrakan “Adu Banteng” di Karangploso, Dua Korban Alami Luka-luka