Syamsul mengatakan bahwa penyatuan ini memang membutuhkan waktu perenungan yang tidak singkat. Maka, masyarakat harus bijak menanggapinya dengan baik. Tidak ada pilihan lain selain meningkatkan toleransi antar umat beragama.
Di sisi lain, Rektor UMM, Dr Fauzan, MPd menuturkan, jika Idul Adha akan terus seperti ini dan tidak akan berubah. Yang dituntut untuk berubah adalah umat muslim. Salah satunya dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
“Mari kita petik banyak pelajaran dari kisah Ibrahim dan Ismail. Yakni tentang pengorbanan yang tidak hanya untuk diri sendiri dan keluarga saja. Tapi juga untuk kepentingan agama, nusa, dan bangsa,” ungkap Dr Fauzan. (bim/ono)
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Wali Kota Batu Terima Audiensi Jajaran Redaksi Memo X Group di Ruang Kerja