Syamsul mengatakan bahwa penyatuan ini memang membutuhkan waktu perenungan yang tidak singkat. Maka, masyarakat harus bijak menanggapinya dengan baik. Tidak ada pilihan lain selain meningkatkan toleransi antar umat beragama.
Di sisi lain, Rektor UMM, Dr Fauzan, MPd menuturkan, jika Idul Adha akan terus seperti ini dan tidak akan berubah. Yang dituntut untuk berubah adalah umat muslim. Salah satunya dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
“Mari kita petik banyak pelajaran dari kisah Ibrahim dan Ismail. Yakni tentang pengorbanan yang tidak hanya untuk diri sendiri dan keluarga saja. Tapi juga untuk kepentingan agama, nusa, dan bangsa,” ungkap Dr Fauzan. (bim/ono)
Baca juga:
- Rayakan Weekend Jelajahi Kekayaan Budaya Tionghoa di ChiFest 2025 Universitas Ma Chung
- OJK Malang Cabut Izin Usaha PT BPR Dwicahaya Nusaperkasa Batu
- Diplomat Kemlu Arya Daru Sempat Naik ke Rooftop dan Ponsel Belum Ditemukan
- Konflik Bersenjata Hari Kedua Thailand–Kamboja Semakin Memanas dan Terbuka
- Pelaku Penganiayaan Ayah dan Anak di Situbondo Berhasil Dibekuk