Jakarta, SERU.co.id – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan, Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) diduga mengirimkan dana kepada jaringan terorisme Al-Qaeda. Menurut Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, transaksi tersebut dilakukan oleh pengurus ACT ke rekening yang diduga milik kelompok terorisme itu.
Ivan mengatakan, transaksi tersebut sangat berisiko digunakan untuk kegiatan terorisme. Adapun pengiriman dana dilakukan selama dua tahun.
“Jadi beberapa transaksi dilakukan secara individual oleh para pengurus. Kemudian ada juga salah satu karyawan yang melakukan selama periode dua tahun melakukan transaksi ke pengiriman dana ke negara-negara beresiko tinggi dalam hal pendanaan terorisme,” seru Ivan, Rabu (6/7/2022).
Ia menjelaskan, setidaknya terdapat 17 transaksi yang dilakukan dengan total dana mencapai Rp1,7 miliar. Dana tersebut dikirimkan ke negara Turki, Bosnia, Albania, dan India. Proses pengiriman dana dikirimkan secara langsung maupun tidak langsung ke rekening yang bersangkutan. Diketahui, penerima dana adalah salah satu pihak yang pernah ditangkap Kepolisian Turki karena diduga terlibat jaringan Al-Qaeda.
“Ini masih diduga ya, patut diduga terindikasi yang bersangkutan menjadi salah satu dari 19 orang yang ditangkap oleh kepolisian di Turki karena terkait dengan Al-Qaeda,” kata Ivan.
PPATK masih akan mendalami transaksi tersebut. Pihaknya juga akan melakukan penyelidikan apakah terdapat pelanggaran ketentuan perundang-undangan pada transaksi dana itu.
“Selain itu juga ada yang lain, yang secara tidak langsung terkait dengan aktivitas-aktivitas yang memang patut diduga melanggar ketentuan perundang-undangan,” ujarnya.
Lebih lanjut, PPATK telah memblokir 60 rekening milik Yayasan ACT di 33 bank. Pemblokiran ini menyusul telah dicabutnya izin ACT oleh Kementerian Sosial (Kemensos) lantaran adanya penyelewengan dana donasi. (hma/rhd)
Baca juga:
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan
- Polres Batu Aksi Pasang Stiker Call Center 110 Di Lokasi Strategis Demi Pelayanan Cepat
- Polisi Dalami Motif Pengeroyokan Pelajar SMKN 4 Malang Diduga Kesalahpahaman