Namun saat ini, dirinya mengaku sudah kembali normal. Sejak Ramadan kemarin, Supriadi, mengalami permintaan yang sangat tinggi dari konsumen, baik dari Tulungagung, Kediri, Blitar dan paling banyak di Bontang, Kalimantan Timur.
Permintaan yang membludak namun diakui Supriadi tidak bisa semuanya dipenuhi. Produksi rengginang terhambat karena cuaca musim hujan yang panjang dan bahan baku utama mahal. Bahkan rengginang hasil produksiny mengalami sedikit kenaikan harga .
Untuk menyiasati produksi di musim yang kurang bersahabat ini, Supriadi dan istrinya akan memproduksi dalam jumlah besar pada saat cuaca panas-panasnya. Kemudian akan mereka timbun mengingat waktu simpan cemilan gurih tersebut hingga 11 bulan, agar bisa selalu bisa memenuhi permintaan pelanggan.(ws6/ono)
Baca juga:
- UMM Terapkan Green and Halal Kurban Istikamah 5 Tahun Bebas Sampah Plastik
- DPC PDI-P Kota Malang Sembelih 8 Sapi dan 6 Kambing, Bagikan 3.500 Paket Daging Kurban
- Film Komedi Romantis Layar Lebar Berdurasi Panjang bakal Diproduksi di Kota Batu
- UM Sabet Juara Umum Kedua di POMPROV Jatim 2025 dengan Torehan 97 Medali
- Lathifah Shohib Berharap Ritual Ibadah Kurban Menjadi Contoh Baik di Kehidupan Sehari-hari