Hal tersebut juga dialami oleh pedagang lain, seperti halnya Siti (60), yang kini membandrol cabai rawit dengan harga Rp80 ribu per kilogramnya. Kendati demikian, untuk ketersediaan di pasar, dalam hal ini cabai, dirinya mengaku masih tersedia hingga jelang Iduladha.
“Ya sama naiknya, saya jualnya Rp80 per kilonya. Kalaupun sampai Iduladha nanti, ketersediaan insyaallah ada, toh nanti (Iduladha) para petani bakalan masuk ke musim panen,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Sapto Wibowo mengatakan, jika pihaknya beberapa minggu terakhir mengalami kenaikan. Dirinya juga membenarkan, jika dari produksi di petani mengalami penurunan produksi.
“Itu disebabkan pada beberapa tempat produksi dari petani-petani itu memang turun. Disebabkan karena penyakit, jamur porong (antraknosa/patek),” kata Sapto, saat dikonfirmasi oleh SERU.co.id.
Tentunya hal tersebut juga berdampak pada penjualan harga cabai sendiri. Pasalnya, para petani sendiri harus mengeluarkan biaya tambahan.
“Otomatis petani juga mengeluarkan biaya-biaya pengobatan, dan skala produk sendiri di pasar juga turun. Dengan demand (permintaan, red) masyarakat yang tetap dan relatif tinggi,” sambungnya.
Sapto juga mengungkapkan, untuk ketersediaan cabai di beberapa pasar Kota Malang sendiri dapat ia pastikan. Namun untuk saat ini, pihaknya tidak dapat mengintervensi naiknya harga cabai, sebab hal tersebut merupakan kondisi yang tidak dapat dihindari.
“Kita kategorikan dengan gagal panen atau diserang penyakit, kita juga tidak bisa berbuat banyak. Itu tidak hanya terjadi di Kota Malang saja, di beberapa daerah juga mengalami hal demikian,” pungkasnya. (bim/rhd)
Baca juga:
- Ribuan Jemaah Haji Indonesia Bergerak ke Arafah, Siap Wukuf Besok!
- Perairan Masalembu Terindikasi Jadi Jalur Operasi Penyelundupan oleh Sindikat Narkoba Internasional
- Diduga Peras Kades, Oknum LSM dan PNS Terjaring OTT Polisi
- Puasa Arafah: Sehari Menggugurkan Dosa Dua Tahun
- Pertamina Salurkan 1,5 Juta Tabung LPG di Jawa Timur Jelang Iduladha