Sebelumnya, kawasan berbatu itu adalah lahan pertanian warga. Tempat tersebut dimanfaatkan sebagai lahan untuk menanam sayur, bunga dan apel. Namun sayangnya, tanah di pinggir sungai itu sudah tidak bisa ditanami lagi.
“Sekarang tanah di pinggir sungai ini sudah tidak bisa diolah lagi, di dalamnya banyak batuan besar tertanam, tanah dipermukaan juga isinya krikil dan pasir,” ungkap salah satu warga RT 5 RW 6 Dusun Sambong, Ali Rohmat.
Ali yang juga merupakan korban banjir bandang tersebut mengatakan, dulunya di pinggir rumahnya itu merupakan lahan subur. Warga hanya ingin pinggiran sungai tersebut ditata kembali dan dirapikan. Sehingga tak berserakan batuan besar seperti saat ini. (dik/ono)
Baca juga:
- Polinema Sembelih 7 Sapi dan 6 Kambing, Bagikan 600 Paket Daging Kurban
- Pusip Dukung Kejati Usut Tuntas Korupsi Dana Hibah SMK Di Jawa Timur
- Babinsa Kedungkandang Bersama Warga Sawojajar Menyembelih Hewan Kurban
- Wakil Ketua DPRD Ngawi Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Maut di Tol Solo-Ngawi
- Babinsa Lowokwaru Bantu Petani Merjosari Panen Padi Meningkatkan Produktivitas Pertanian