Malang, SERU.co.id – Universitas Negeri Malang (UM) gerak cepat dengan memberikan perhatian kepada civitas akademika yang terpapar covid-19. Ada sembilan terkonfirmasi positif, dan saat ini menjalani isolasi di Asrama Edelweis.
Informasi awal 30 civitas akademika yang terpapar dibenarkan oleh pihak kampus. Akan tetapi, sisa dari sembilan tersebut berada di luar kota dan memilih untuk isolasi di rumah. UM menyediakan isolasi mandiri, sebab mengkhawatirkan jika harus berada di kos-kosan.
“Nuwun sewu, mungkin mereka akan kesulitan makanan, suplay makanan, obat-obatan. Sehingga kita pindahkan mereka disini untuk memudahkan, supaya dapat makan yang layak dan tidak sampai kesulitan,” seru Tim Satgas Covid-19 UM, dr Erianto Fanani, ditemui di lokasi safehouse, Jum’at (4/2/2022).

Dirinya menuturkan, adanya safehouse ini juga sebagai bentuk meminimalisir mendapat kiriman online, karena kasihan driver yang mengantar. Sementara di Safehouse UM yang berada di seberang jalan Malang Town Square (Matos) ini dinilai sudah layak.
dr Erianto mengatakan, berusaha seminimal mungkin safehouse divisitasi oleh Kadinkes, tapi UM tetap meminimalis kontak langsung, sehingga pengawasan lebih ketat. Teman atau saudara diperbolehkan mengirimkan makanan hanya di luar ruangan, selanjutnya diambil oleh pasien.
Pihaknya menambahkan, total 30 yang terkonfirmasi beberapa dari luar kota. Alasan yang kuat memilih isolasi mandiri di rumah, karena orang tua sudah berkomitmen. Kampus tidak bisa melarang, terpenting sudah ada pengawasan dari puskesmas wilayah.
“Ada (mahasiswa positif) juga bilang kepada saya, pak! Orang tua saya juga mereka positif, jadi isoman ramai-ramai di rumah,” ungkapnya.
Ditemui di lokasi yang sama, Kadinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif menjelaskan, langkah UM menjadikan safehouse mandiri ini bisa dibilang sudah layak. Dimana lembaga pendidikan ini mempunyai kepedulian dalam penanganan covid-19, khususnya untuk civitas akademika.
“Sehingga disini sudah ada tenaga-tenaga medisnya, ada dr Erianto dan dokter yang lain,” ujarnya.
dr Husnul menambahkan, dari segi sarana dan prasarana, alat medis hingga emergency sudah ada. Termasuk untuk melakukan follow up setiap hari, tanda-tanda klinis sudah ada. Pihaknya juga melihat di ruangan sangat representatif, bagaimana UM berusaha ingin di dalam membantu Pemkot Malang dan negara membantu mengatasi penanganan covid-19.
Total sementara ada 77 kamar, terisi sembilan kamar. Dinkes melalui Puskesmas dalam hal ini masuk di Kelurahan Penanggungan masuk di Puskesmas Arjuno. dr Husnul meminta untuk berkoordinasi dengan dr Erie sebagai penanggung jawab.
“Untuk secara rutin evaluasinya tentu dari tim medisnya,” tandasnya. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Kolaborasi KKN Unej-Unmuh Malang dan Majelis Burdatul Bahrain di Selamatan Desa Banyuputih
- Soekarno Fun Run Diikuti Ribuan Peserta, Ajang Membumikan Semangat dan Ajaran Bung Karno
- 161.657 KK di Kabupaten Malang Terdaftar Sebagai Penerima Bantuan Pangan
- Sound Horeg Tak Dilarang, Pemprov Jatim Pertimbangkan Aturan Ketertiban
- Surat Pemberitahuan Pemdes Donowarih Meminimalisir Dampak Sound Horeg pada Warga