Techibition Bank Indonesia Malang Dorong Pengembangan Industri Kreatif Aplikasi dan Game

Launching Techibition oleh Kepala KPwBI Malang, Kepala KPwBI Jatim, Anggota Komisi XI DPR RI, Walikota Malang, dan Badan Supervisi Bank Indonesia. (rhd)
Launching Techibition oleh Kepala KPwBI Malang, Kepala KPwBI Jatim, Anggota Komisi XI DPR RI, Walikota Malang, dan Badan Supervisi Bank Indonesia. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Mendorong pengembangan industri kreatif khususnya aplikasi dan game bersama stakeholder di Malang Raya. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang berkolaborasi dengan Ngalup Collaborative Network dan Jagoan Indonesia menggelar Festival Ekonomi Kreatif Malang berbasis Aplikasi dan Game “Techibition”.

Techibition merupakan wujud sinergi dan kolaborasi Bank Indonesia bersama Pemkot Malang, serta pelaku industri kreatif aplikasi dan game. Sekaligus dukungan pada pemulihan ekonomi dikala pandemi, melalui pengembangan ekonomi kreatif subsektor pengembangan aplikasi dan game.

Bacaan Lainnya

“Bank Indonesia terus berkomitmen melalui sinergi hexahelix bersama dengan pemerintah daerah, dunia usaha, akademisi, komunitas, media, dan lembaga keuangan untuk mendukung pengembangan ekonomi kota Malang,” seru Kepala KPwBI Malang, Azka Subhan Aminurridho, dalam sambutannya.

Disebutkannya, ekonomi kreatif Kota Malang ditopang oleh 17 subsektor, diantaranya subsektor berbasis digital yakni aplikasi dan game. Selain itu, ekonomi kreatif digital di Kota Malang akan berkembang pesat sejalan dengan pengembangan smart city, KEK Singhasari dan Malang Creative Center.

Salah satu upayanya mendorong terwujudnya Kota Malang menjadi Rumah Produksi (Production House) industri aplikasi dan game. Akselerasi penetrasi internet, bonus demografi serta prospek konsumsi data digital secara global dengan peluang pasar yang potensial.  Turut mendukung pengembangan industri aplikasi dan game ke depan.

“Penguatan kualitas sumber daya manusia menjadi faktor kunci penentu keberhasilan pengembangan sub sektor ini. Diharapkan Techibition ini dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pelaku ekonomi kreatif,” imbuhnya.

Beberapa stand peserta Techibition.
Beberapa stand peserta Techibition. (rhd)

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji menyebutkan, Kota Malang memiliki potensi besar di pengembangan ekonomi kreatif. Kota Malang didorong menjadi pionir ekonomi kreatif nasional.

“Ke depan jangan dilihat orang bekerja di perusahaan. Tapi dengan posisi duduk, ngopi, kelihatan nganggur, tapi berpenghasilan. Ini yang lolos dan terbaca sebagai pengangguran terbuka oleh BPS,” jelas Sutiaji.

Dengan wadah MCC, diharapkan ke depan Kota Malang memiliki garapan luar biasa. Sutiaji meminta pemuda kreatif tidak hanya sebagai penonton di negara dan daerahnya sendiri, tapi menjadi pelaku yang memberi sumbangsih positif. Terutama pada pengembangan aplikasi dan game, seperti yang digencarkan oleh BI Malang melalui Techibition.

“InsyaAllah, MCC tahun ini selesai. Maka menjadi keniscayaan bagi kita semua, Malang menjadi silicon valley-nya Indonesia, barometer game dan aplikasi di Indonesia. Pak Jokowi bilang, tolong kalau butuh aplikasi dan game langsung berhubungan dengan Malang,” ungkapnya.

Acara Techibition dilaksanakan secara hybrid pada Sabtu-Minggu (22-23/1/2022). Dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dr H Sandiaga Uno, BBA, MBA; Walikota Malang, Drs H Sutiaji; Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto; dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Azka Subhan Aminurridho.

Serta opening keynote speech oleh Anggota Komisi XI DPR RI, Ir Andreas Eddy Susetyo, MM dan keynote session oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Dr H Emil Elestianto Dardak, BBus, MSc.

Diskusi antara start-up dengan Komisi XI DPR RI, Wagub Jatim, Kepala KPwBI Jatim dan Kepala KPwBI Malang.
Diskusi antara start-up dengan Komisi XI DPR RI, Wagub Jatim, Kepala KPwBI Jatim dan Kepala KPwBI Malang. (ist)

Techibition menghadirkan, Tretan Muslim (Pro Player), Andrian Pauline (CEO & Co-founder RRQ), Adrian Alpin (General Manager AKG Games), Dwi Elfrida Simanungkalit (Kementerian Komunikasi dan Informatika), Rama Raditya (CEO Qlue Smartcity), Elfrialiani Pancarani (Hacktiv8), Tirsha Vira (Xendit), dan Hyacynthia Kesuma (ANGIN).

Para narasumber yang berasal dari berbagai bidang saling berdiskusi untuk berbagi best practices dan bertukar pikiran. Agar mendapatkan masukan dan saran dalam mengembangkan ekonomi kreatif, khususnya industri aplikasi dan game di Kota Malang.

Diskusi terbagi dalam 4 keynote session, yaitu The Next Indonesia’s Silicon Valley, Story Behind the Game, dan ARMOR: Strong Partnership to Gain More Revenue dan Pitching Hacks.

Techibition dikemas dalam bentuk talkshow, exhibition, text stage, experience area (co-working space dan board game), game design competition, idea pitching competition, mobile legend competition dan cosplay competition.

Talkshow yang diselenggarakan secara virtual mengangkat 4 topik besar, yakni Fundraising, In Depth Entrepreneur (Menyingkap Dua Sisi Dunia Entrepeneur), Get in Touch with Game (World of Creativity) dan Strategi Pengembangan Talenta Era Digital.

Sebelumnya, serangkaian kegiatan Road to TECHIBITION telah diselenggarakan dalam bentuk talkshow dan webinar berkolaborasi dengan 4 creative hub di Kota Malang (Ngalup Collaborative Network Wilis, Picnic Hub, Indigo Space dan Dialoogi Cafe) bulan November dan Desember 2021. (rhd)

disclaimer

Pos terkait