Malang, SERU.co.id – Di masa pandemi covid-19, disinfektan merupakan suatu kebutuhan dalam pencegahan penyebaran covid-19. Dengan penyemprotan disinfektan mampu mematikan bakteri dan virus tak kasat mata di permukaan benda. Namun cairan disinfektan tak sepenuhnya aman, lantaran dapat menyebabkan iritasi kulit dan pernafasan, polusi bagi tanaman, dan dampak negatif lainnya.
Menyadari hal ini, tim mahasiswa Politeknik Negeri Malang (Polinema) melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), melakukan riset tentang efektifitas disinfektan alami dari daun pulai (alstonia scholaris). Sebagai solusi pengganti bahan kimia sintetis disinfektan.
“Penggunaan bahan kimia sintetis pada disinfektan tidak aman dan menyisakan residu perusak lingkungan. Untuk itu, perlu digantikan dengan bahan alami, diantaranya daun pulai,” seru Ketua Tim, Poppy Puspa Maya.
Beranggotakan Poppy Puspa Maya, Fania Ayu Rahmadhani, dan Anisa Rahma Dewi dari Prodi D-IV Teknologi Kimia Industri, tim ini dibimbing oleh Ade Sonya Suryandari, ST, MT, MSc.

Penelitian dimulai dengan melakukan ekstraksi maserasi daun pulai dan distilasi untuk memperoleh ekstrak murni daun pulai. Kemudian dilakukan uji skrining fitokimia sebagai analisis kualitatif. Ekstrak murni daun pulai dibuat larutan dengan berbagai variasi konsentrasi.
“Setelah itu dilakukan pembiakan bakteri yang diperoleh dari sampling toilet umum SPBU pada media Lactose Broth. Kemudian diberi cakram disk paper dan diinjeksikan dengan ekstrak daun pulai. Selanjutnya dihitung zona hambat bakterinya untuk megetahui keefektifan ekstrak daun pulai,” jelas Fania.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Dasar Polinema dan Laboratorium Mikrobiologi SMK Negeri 1 Pasuruan pada bulan Juni hingga Agustus 2021.
Melalui riset ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mempertimbangkan menggunakan disinfektan alami dari daun pulai. Dibandingkan disinfektan sintensis yang mengandung bahan kimia berbahaya.
Ade Sonya Suryandari, ST, MT, MSc berharap, program PKM-RE ini dapat berlanjut. Khususnya analisa kandungan daun pulai secara kuantitatif dan produksi disinfektan alami, tentunya dalam jumlah besar.
“Tidak menutup kemungkinan produk riset semacam ini berpotensi untuk memiliki nilai komersial. Penggunaan produk riset ini, kami upayakan untuk digunakan di Jurusan Teknik Kimia dan diharapkan dapat digunakan di lingkungan kampus Polinema. Riset ini dapat menjadi produk unggulan karya mahasiswa Polinema,” tandas Anisa. (rhd)
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Wali Kota Batu Terima Audiensi Jajaran Redaksi Memo X Group di Ruang Kerja