Kediri, SERU.co.id – Penggunaan disinfektan sebagai upaya membunuh virus Covid-19 masih dilakukan oleh masyarakat. Bahkan, teknik sterilisasi dengan cairan khusus itu sudah berkembang dari yang awalnya menggunakan teknik semprot, kini muncul teknologi pengasapan atau fogging.
Menanggapi fenomena itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, Fauzan Adima mengatakan, penggunaan disinfektan dengan cara disemprot maupun pengasapan sama saja. Manfaat yang diberikan dan dampak yang timbul dari kedua metode tersebut juga tidak berbeda jauh.
Menurutnya, penggunaan disinfektan dalam pencegahan Covid-19 saat ini sudah tidak direkomendasikan. Hal itu karena dampak negatif yang ditimbulkan lebih banyak dari dampak positifnya.
“Ketika dilakukan penyemprotan disinfektan, bakteri baik yang ada di alam juga ikut terbunuh, jadi disinfektan itu tidak hanya membunuh virus tertentu tapi yang lainnya juga ikut terbunuh,” ujarnya, Rabu (18/8/2021).
Terbunuhnya bakteri baik di alam, menyebabkan adanya potensi kerusakan lingkungan, selain itu efek yang diberikan oleh disinfektan juga tidak berlangsung lama.
“Jadi virusnya hanya seperti pingsan dan bisa kembali lagi,” tukasnya. (im/mzm)
Baca juga:
- Polinema Sembelih 7 Sapi dan 6 Kambing, Bagikan 600 Paket Daging Kurban
- Pusip Dukung Kejati Usut Tuntas Korupsi Dana Hibah SMK Di Jawa Timur
- Babinsa Kedungkandang Bersama Warga Sawojajar Menyembelih Hewan Kurban
- Wakil Ketua DPRD Ngawi Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Maut di Tol Solo-Ngawi
- Babinsa Lowokwaru Bantu Petani Merjosari Panen Padi Meningkatkan Produktivitas Pertanian