Jakarta, SERU.co.id – Pemerintah Arab Saudi telah membuka akses umat muslim internasional untuk melakukan umrah mulai 10 Agustus mendatang. Kendati demikian, Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Eko Hartono menyarankan umat muslim Indonesia untuk menunda umrah terlebih dahulu. Hal ini lantaran kondisi covid-19 di Indonesia yang masih mengalami kenaikan.
“Untuk saat ini, sebaiknya menunda dulu umrah sambil berusaha agar pandemi Covid-19 di Indonesia bisa segera ditangani bersama dengan baik,” ungkap Eko, Selasa (27/7/2021).
Pemerintah Arab Saudi memberikan syarat bagi muslim Indonesia yang akan masuk wilayahnya untuk umrah. Salah satunya adalah transit di negara ketiga dan menjalani karantina selama 14 hari. Kebijakan ini akan membuat biaya umrah menjadi lebih mahal.
“Juga pembatasan gerak selama ibadah karena protokol kesehatan yang bagi sebagian akan dirasakan kurang nyaman,” kata Eko.
Eko mengimbau, warga Indonesia yang akan umrah sebaiknya masuk ke Arab Saudi melalui negara ketiga yang tidak memiliki hambatan. Ia mencontohkan salah satu negara ketiga adalah Ethiopia.
Adapun syarat yang diberikan oleh Arab Saudi bagi umat muslim untuk umrah adalah minimal berusia 18 tahun dan telah menerima suntikan vaksin covid-19. Vaksin yang diizinkan adalah jenis Pfizer, Moderna, AstraZeneca, atau Johnson&Johnson.
Selain itu, Arab Saudi memberikan syarat khusus bagi 9 negara yang akan masuk untuk umrah, yaitu karantina selama 14 hari di negara ketiga saat transit. Negara-negara tersebut adalah India, Pakistan, Indonesia, Mesir, Turki, Argentina, Brazil, Afrika Selatan, dan Lebanon. (hma/rhd)
Baca juga:
- Ribuan Jemaah Haji Indonesia Bergerak ke Arafah, Siap Wukuf Besok!
- Perairan Masalembu Terindikasi Jadi Jalur Operasi Penyelundupan oleh Sindikat Narkoba Internasional
- Diduga Peras Kades, Oknum LSM dan PNS Terjaring OTT Polisi
- Puasa Arafah: Sehari Menggugurkan Dosa Dua Tahun
- Pertamina Salurkan 1,5 Juta Tabung LPG di Jawa Timur Jelang Iduladha