Malang, SERU.co.id – Memaknai Hardiknas 2 Mei, Dr Sri Untari Bisowarno MAP menyatakan, sudah seharusnya pendidikan bangsa ini berbasis kepada Pancasila. Pasalnya, Pendidikan Pancasila akan kembali mengingat tentang nation character building yang dicita-citakan Bung Karno.
“Waktu itu Bung Karno sudah menegaskan, untuk membangun bangsa Indonesia dibutuhkan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)-nya. Bukan lebih dulu membangun secara fisik,” tutur Ketua Dekopin Pusat itu.
Pembangunan SDM ini penting, karena Indonesia bekas negara jajahan, sehingga mentalnya masih mental-mental inlander, Maka dibutuhkan nation character building secara benar ke dalam mindset bangsa Indonesia.
“Perubahan mindset, membuat kita akan bangga kepada diri kita sendiri. Tidak selalu harus bangga dengan bangsa-bangsa yang lain,” serunya.
Munculnya paham radikalisme, lanjut Sri Untari, dibutuhkan upaya-upaya untuk membuat bahwa Pancasila ini betul-betul menjadi way out (jalan keluar, red) bangsa Indonesia.
“Silahkan kita berbeda suku, agama, pendapat, perkumpulan, tetapi semuanya dalam satu ruang dan kebersamaan. Yaitu ruang Indonesia yang ideologinya Pancasila. Sehingga dengan tertancapnya ideologi negara Pancasila, tidak ada pemikiran yang radikal,” tambah politisi PDI-P ini.
Ia menilai, radikalisme yang sekarang berkembang pada generasi muda ini, dapat dikurangi bahkan dihapus. Apalagi generasi milenial adalah generasi yang mudah berfikir dan bergerak, tetapi cepat gelisah dan putus asa. Atau dikenal dengan generasi-generasi yang mudah galau.
Apabila mereka mendapatkan jati diri Pancasila yang kuat, mereka akan menjadi anak muda yang kuat, kokoh, punya jati diri dan tahu landasan berpikir. Sehingga mampu memproyeksikan bangsanya kedepan.
“Tahun 2024, Indonesia betul-betul akan ditempati oleh anak-anak Gen Z, dan gen milenial. Maka kita harus menguatkan upaya-upaya untuk membangun pendidikan Pancasila secara kuat. Agar Indonesia yang didirikan diatas landasan Pancasila, menjadi cara berfikir generasi muda,” timpal Sri Untari.
Ia menegaskan, jangan sampai Ideologi Pancasila ini tercerabut dan kemudian digantikan oleh ideologi yang lain. Maka tugas dari Kementerian Pendidikan yang bekerja dan berelasi dalam dunia pendidikan sangat besar. Lebih besar dari seluruh stakeholder yang ada, karena mulai dari Paud sampai Perguruan Tinggi, dan tenaga guru, semuanya berelasi dengan dunia pendidikan.
“Jadi dunia pendidikan berperan sangat strategis dalam membangun negara yang berbasiskan dan berdasarkan Pancasila,” tandasnya. (rhd)
Baca juga:
- FKH UB Edukasi Manajemen Kurban dengan Prinsip Ihsan dan Higienis ke Anggota DMI dan Juleha
- Bupati Jember Raih Predikat WTP dari BPK
- Diduga Cemarkan Nama Baik, Ketua Komisi IV DPRD Laporkan Dua Akun Sosmed ke Polres Situbondo
- UB Kukuhkan Lima Profesor Baru Lintas Bidang Ilmu
- BPN Dorong Sensus Percepat 751 Lahan Wakaf Kota Malang Segera Bersertifikat