BI Edukasi UMKM Untuk Go Export

cropped IMG 20190829 WA0042 1
cropped IMG 20190829 WA0042 1

Malang – SERU.co.id | Sektor UMKM berkontribusi dalam perekonomian negara melalui Produk Domestik Bruto (PDB). Selain itu, UMKM mampu membuka kesempatan kerja serta menjadi salah satu sumber pemasukan devisa bagi negara. Untuk itu, Bank Indonesia mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, dan mengurangi defisit transaksi berjalan, melalui program pengembangan UMKM berorientasi ekspor.

Menggandeng Komunitas Eksportir Muda Indonesia (KEMI), Bank Indonesia (BI) menggelar workshop bertemakan ‘Ekspor Itu Mudah’ Menuju UMKM-IKM Go Export, di Kantor Perwakilan BI Malang, Rabu (28/8/2019). Kegiatan diikuti sekitar 100 UMKM-IKM yang bergerak dibidang fashion, batik, handycraft, dan makanan olahan yang berpotensi ekspor di daerah Malang Raya. 

Bacaan Lainnya
IMG 20190829 160003
Para pemateri menyampaikan paparannya. (ist)

“Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh UMKM dan Industri Kecil Menengah (IKM) untuk ekspor adalah keterbatasan pengetahuan mengenai informasi dan kesempatan untuk membuka pasar ekspor, seperti proses perijinan, promosi, penjualan sampai mekanisme pengiriman produk,” jelas Rini Mustikaningsih, Kepala Tim Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang.

Dijelaskan Rini, BI menerapkan pendekatan end to end process atau dari hulu ke hilir. Dimana BI tak hanya melakukan pendampingan, pembinaan, serta memfasilitasi perbaikan dan kuantitas dari sisi produksi, namun juga melakukan perbaikan dalam bidang manajemen, tata kelola dan administrasi, melatih kewirausahaan, sekaligus memberikan akses pembiayaan, pasar, dan bahan baku. “Selain itu, BI juga menjembatani business matching dengan mengundang dan mempromosikan UMKM melalui pameran,” tambah Rini, mendampingi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang, Azka Subhan.

Hadir sebagai narasumber, di antaranya Direktur Optima Mitra Sandang, Ardo Wardoyo, dan Kantor Bea Cukai Tanjung Perak Surabaya, diwakili oleh Sunarko selaku Kepala Sub Seksi Penyuluhan. Diharapkan, workshop ini dapat meningkatkan literasi UMKM untuk dapat Go Export dan Go Digital dan sebagai wadah bertemunya komunitas UMKM. Sehingga dapat saling berbagi ilmu dalam mengembangkan jejaring untuk mencapai pasar ekspor.

IMG 20190829 WA0045
Peserta menyimak pemaparan pemateri. (ist)

Optima Mitra Sandang merupakan perusahaan penjualan pakaian dan craft dengan menggunakan teknologi informasi sebagai sarana pemasaran dengan fokus perusahaan worldwide trading atau ekspor. Menurut Ardo Wardoyo, cara memasarkan produk dapat melalui pameran, database dan penawaran email, serta memanfaatkan teknologi atau Go Digital melalui website (e-commerce) dan media sosial. “Hal yang harus diperhatikan oleh UMKM untuk Go Export adalah mengetahui kebutuhan dan harga produk di negara lain, supply / demand produk di negara lain, serta kualitas produk yang dibutuhkan. Saat ini tujuan ekspor Optima Mitra Sandang sudah mencapai ke berbagai wilayah, seperti Maldives, Malaysia, Afrika Selatan, Tanzania, Sri Lanka, dan Amerika,” jelas Ardo.

Sedangkan Sunarko, perwakilan Kantor Bea Cukai Tanjung Perak Surabaya, memaparkan tata laksana Kepabeanan di Bidang Ekspor, dimulai dari konsep ekspor, registrasi sebagai eksportir, kategori barang ekspor, pengajuan Pemberitahuan Eksor Barang (PEB), hingga terkait sanksi-sanksi kepabeanan. (rhd)

disclaimer

Pos terkait