Jakarta, SERU.co.id – Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mendapatkan undangan dari organisasi kesehatan dunia WHO, sebagai pembicara dalam konferensi virtual, Jumat (6/11/2020).
Dalam acara tersebut, Menkes menjabarkan kerja sama multisektor dalam penanganan covid-19 di Indonesia.
Menurut Terawan, Indonesia berhasil menerapkan Intra Action Review (IAR). Ia memaparkan, terdapat 9 pilar utama dalam pelaksanaan IAR nasional. Sembilan pilar tersebut adalah: komando koordinasi; komunikasi risiko dan pemberdayaan komite; pengawasan; pintu masuk internasional; laboratorium; pengendalian infeksi; manajemen; dukungan operasional dan logistik; dan pemeliharaan layanan kesehatan.
Kesuksesan IAR ini juga berkat partisipasi aktif dari berbagai pihak. Ia menyebut, terdapat 138 pemangku kepentingan dari berbagai sektor yang berperan dalam penanganan pandemi ini. Adapun sejumlah pemangku kepentingan yang dimaksud adalah Kementerian Kesehatan, kementerian dan lembaga terkait lainnya, Satgas Covid-19 nasional dan daerah, TNI, Pemerintah Provinsi hingga Kabupaten, Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer, Laboratorium, Perguruan Tinggi, Asosiasi Profesi, Badan Usaha Milik Negara dan Organisasi Internasional.
“Tentunya bukan tugas yang mudah untuk menghadirkan perwakilan 138 pemangku kepentingan multisektoral untuk melakukan review terhadap kegiatan penanggulangan Covid-19 yang ada di Indonesia,” sebutnya.
IAR adalah rekomendasi dari pertemuan ke-4 International Health Regulations Emergency Committee, Juli 2020 lalu. Rekomendasi ini diterbitkan pada 23 Juli 2020.
Acara ini juga diisi oleh bos WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Dalam sambutannya, ia menyarankan semua negara untuk mempelajari pengalaman penanganan covid-19 di tiga negara, yaitu Thailand, Afrika Selatan dan Indonesia.
“Saya mendorong semua negara untuk belajar dari Thailand, Afrika Selatan dan Indonesia untuk bekerja menekan virus ini hari ini. Kita bisa menyelamatkan nyawa dan mengakhiri pandemi ini bersama-sama,” ujar Tedros.
Sebagai informasi, kasus konfirmasi positif covid-19 di Indonesia per Kamis (5/11/2020) tercatat 12,75 % lebih rendah dari rata-rata global. Jumlah kesembuhan juga tercatat 83,9 persen, di mana ini lebih tinggi dibanding rata-rata global yang hanya 71,3 persen. Untuk kasus meninggal, Indonesia lebih tinggi dibanding rata-rata global dengan 3,4 persen, di mana angka rata-rata global sebanyak 2,5 persen saja. (hma/rhd)