WHO Rekomendasikan Penerima Vaksin Sinovac & Sinopharm Disuntik Booster

Ilustrasi vaksinasi. (ist) - WHO Rekomendasikan Penerima Vaksin Sinovac & Sinopharm Disuntik Booster
Ilustrasi vaksinasi. (ist)

Jakarta, SERU.co.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan orang dengan gangguan kekebalan tubuh atau penerima vaksin virus yang dimatikan agar segera menerima vaksin booster dosis ketiga. Dikutip dari health.detik.com, rekomendasi tersebut juga ditujukan bagi penerima vaksin Sinovac dan Sinopharm. Kedua vaksin tersebut adalah vaksin dengan inactivated virus atau virus yang dimatikan.

Menurut Ketua Kelompok Ahli Penasihat Strategis Imunisasi (SAGE), Alejandro Cravioto, vaksin memberikan perlindungan setidaknya 6 bulan bagi terhadap penyakit parah. Tetapi, kekebalan akan berkurang pada orang dewasa dengan penyakit parah dan bagi orang yang memiliki kondisi kesehatan.

Bacaan Lainnya

“Saat ini kami terus mendukung perlunya pemerataan distribusi (vaksin) dan penggunaan dosis ketiga hanya pada mereka (dengan gangguan kekebalan tubuh dan penerima vaksin tidak aktif),” ujar Cravioto.

Selain itu, munculnya varian covid-19 Omicron yang terus meluas, mendesak pemberian vaksin dosis ketiga. Rekomendasi yang sama juga pernah dilontarkan oleh PBB bagi penerima vaksin Sinovac dan Sinopharm yang berusia di atas 60 tahun.

Negara tetangga seperti Australia telah mempercepat vaksinasi booster bagi warga. Menteri Kesehatan Greg Hunt menyatakan, kini warga negeri Kanguru itu, memiliki interval waktu tunggu lima bulan untuk vaksin booster setelah mendapatkan dosis kedua. Negeri Jiran Malaysia juga telah memulai program vaksin booster pada akhir November lalu dengan prioritas penerimanya warga berusia di atas 40 tahun.

Sementara, Indonesia sendiri rencananya akan memulai program vaksin booster mulai 1 Januari 2022. Wakil Menteri Kesehatan dr Dante Saksono Harbuwono mengonfirmasi hal tersebut.

“(Vaksin) booster kita tentukan seperti arahan bapak presiden, untuk memulai (vaksin) booster tanggal 1 Januari 2022,” ungkap Dante.

Dante menyebut, pemerintah sedang menyusun strategi pelaksanaan vaksin booster. Menurutnya, vaksin booster nantinya akan dilaksanakan oleh fasilitas kesehatan swasta. (hma/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait