Pamekasan, Seru.co.id – Kawasan Arek Lancor kembali dipenuhi Pedagang Kaki Lima (PKL) setelah sebelumnya dilarang berjualan di area tersebut. Kembalinya para pedagang ke kawasan ikonik di pusat kota ini menuai respons keras dari Bupati Pamekasan, KH. Kholilurrahman.
Dalam keterangannya, Bupati menegaskan bahwa keputusan menutup Arek Lancor bagi aktivitas PKL telah menjadi kesepakatan bersama Forkopimda, termasuk dengan Kapolres Pamekasan.
“Saya bersama Pak Kapolres tadi, setelah berdiskusi dan membahas dari semua sisi bersama Forkopimda, telah berkebulatan tekad untuk menutup Arek Lancor dari aktivitas PKL. Mereka tidak boleh lagi masuk ke sana,” tegas KH. Kholilurrahman.
Baca juga : Satpol PP Pamekasan Tertibkan Rombong Liar di Kawasan Terlarang
Namun, larangan tersebut justru dilanggar. Sejumlah PKL diketahui kembali memaksa masuk dan membuka lapak di dalam area, bahkan tercatat tiga rombong berhasil masuk. Aksi tersebut dinilai sebagai bentuk perlawanan yang anarkis dan tidak bisa ditoleransi.
“Ada tindakan anarkis, mereka masuk paksa dan membuka lapak. Itu sudah di luar batas. Maka kami tegaskan kembali, Arek Lancor ditutup untuk PKL,” ujarnya.
Sebagai solusi jangka panjang, pemerintah akan melakukan penataan ulang kawasan Food Colony sebagai tempat relokasi resmi para pedagang. Namun, selama ini lokasi tersebut dianggap kurang ramai. Sehingga, Bupati menyatakan akan menata ulang agar menjadi pusat keramaian baru.
Baca juga : Bupati Pamekasan Resmikan Gedung Baru Perpustakaan M. Tabrani
“Kenapa mereka enggan ke Food Colony, karena dianggap sepi. Tapi nanti kita siasati, kita atur agar permainan dan parkir ditempatkan di bagian utara, sehingga bisa menarik pengunjung ke sana,” jelasnya.
Dengan langkah ini, Pemkab berharap penataan kota bisa berjalan tertib tanpa mengabaikan hak para PKL untuk tetap berjualan di tempat yang layak dan terorganisir. (udi/mzm)