Gresik, SERU.co.id – Sebuah mobil mewah BMW dengan nomor polisi P 0805 INI terjun dari ketinggian 10 meter di ruas Tol Krian–Legundi–Bunder–Manyar (KLBM) yang belum selesai dibangun, tepatnya di KM 27 Dr. Wahidin, Kebomas, Gresik, Sabtu (5/4/2025). Peristiwa ini terjadi setelah pengemudi mengikuti petunjuk dari Google Maps yang mengarahkan kendaraan melewati celah barrier menuju jalan yang belum siap digunakan.
Kasat Lantas Polres Gresik, AKP Rizki Julianda mengatakan, mobil tersebut dikendarai oleh Moch Rudie Heru Komandono (62), warga Benowo, Surabaya, dengan seorang penumpang, Endang Sri Wahyuni (48), warga Babatan Mukti, Wiyung, Surabaya. Beruntung, keduanya hanya mengalami luka ringan dan kini dirawat di RSUD Ibnu Sina Gresik.
“Kecelakaan bermula saat Heru mengemudi dari arah Krian menuju Bunder sekitar pukul 22.00 WIB. Sang pengemudi mengikuti petunjuk Google Maps yang mengarahkan untuk terus melaju lurus. Tanpa menyadari ruas tol tersebut belum tersambung dan ditutup oleh pembatas beton (water barrier),” seru Rizki, Minggu (6/4/2025).
Rizki menambahkan, meski ada barrier, pengemudi menerobos karena ada celah yang cukup untuk dilewati satu mobil. Mobil BMW itu kemudian terjun dari ketinggian sekitar 10-12 meter. Melewati dua ruas jalan di bawahnya, sebelum akhirnya mendarat keras di median jalan simpang empat Bunder.
Sementara itu, Kanit Kamsel Satlantas Polres Gresik, Ipda Andreas Dwi Anggoro mengungkapkan, kondisi kedua korban sadar namun masih dalam keadaan syok. Mobil tidak terguling tetapi bagian depannya ringsek akibat benturan.
“Alhamdulillah tidak ada korban di bawah tol saat kejadian karena lalu lintas sedang landai,” ujar Andreas.
Menurut Andreas, di lokasi memang sudah dipasang penerangan dan water barrier. Namun karena celah yang bisa dilalui kendaraan, serta tidak adanya rambu jelas yang menunjukkan bahwa ruas tol tersebut belum tersambung, kecelakaan tetap terjadi.
Senkom Tol KLBM menjelasKLB, KM 27 memang telah diberi penghalang. Namun diduga, pengemudi masuk lewat jalur petugas kontrol yang seharusnya tertutup untuk umum.
“Rambu penunjuk arah hanya menunjukkan Gresik, tidak ada arah Manyar. Untuk kendaraan yang terjun diduga masuk lewat jalur petugas kontrol,” tulis Senkom Tol KLBM dalam pernyataan tertulis.
Polres Gresik menyatakan akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pengelola Tol KLBM untuk mencegah kejadian serupa. Rencana penambahan rambu dan penutupan total akses yang belum aktif menjadi prioritas. (aan/mzm)