Lonjakan Pembelian Online di masa Pandemi Covid 19

Penulis : Yoga Satriya Pamungkas

Ekonomi Pembangunan

Bacaan Lainnya

Universitas Muhammadiyah Malang

Menurut data layanan periklanan global di banyak platform online sekitar setengah dari semua negara di dunia telah mengalami peningkatan penjualan online yang disebabkan oleh mewabahnya Covid-19 sehingga mengharuskan masyarakat membatasi aktivitas dilar rumah. Seperti yang terjadi di Asia Tenggara saat ini, penjualan online di wilayah Asia Tenggara mengalami kenaikan lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Dari analisis Criteo pada data penjualan dan pemesanan online kuartal tahun sebelumnya dengan kuartal tahun ini dari 80 negara dan dua miliar pembeli bulanan aktif menunjukan total belanja mencapai 900 miliar dolar AS per tahun di situs E-Commerce. Sedangkan di Indonesia peningkatan transaksi belanja online menyentuh angka 320% per bulan Maret 2020 dan terus meningkat hingga 480% per bulan April 2020.

Untuk mengantisipasi semakin tingginya pengguna E-Commerce maka beberapa perusahaan E-Commerce seperti Tokopedia berinisiatif mengajak lebih banyak pengusaha yang masih menjalankan usahanya secara offline untuk menggunakan kanal online melalui Tokopedia. Maka, jika lebih banyak transaksi yang bisa berjalan dapat dipastikan perputaran ekonomi juga bisa terjaga.

Maraknya pengguna E-commerce ini semakin diperkuat dengan adanya pemberian sejumlah tawaran menarik dalam bentuk potongan harga dan gratis ongkos kirim ke sejumlah daerah yang membuat masyarakat makin tergiur untuk belanja online sehingga tidak perlu keluar rumah agar meminimalisir penyebaran Covid-19.

Pemerintah mengingatkan agar pelaku ritel dapat mengantisipasi lonjakkan penjualan karena ada momentum Ramadhan dan sekaligus banyak orang yang mengurang kontak  fisik karena maraknya pademi Covid-19. Selanjutnya, pelaku ritel juga harus memikirkan jenis produk apa yang cocok untuk melengkapi kebutuhan konsumen selama pemberlakuan PSBB.

disclaimer

Pos terkait