Dibalik kepiawaian dalam mengelola koperasi, Untari adalah sosok politisi-akademisi. Pendidikan beliau dimulai dari S1 IKIP Malang, Magister (S2) Universitas Brawijaya Malang, Doktoral (S3) Universitas Brawijaya Malang.
Sementara memulai karir politik di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dari tingkat bawah hingga saat ini sebagai Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur Periode 2020-2025 dan Ketua Fraksi PDIP di DPRD Jawa Timur Periode 2019-2024 dan sekarang terpilih kembali menjadi Anggota DPRD Jawa Timur Periode 2024-2029.
Perempuan kelahiran Blitar 1967 dikenal sosok hamble. Ia bisa asyik bercengkerama dengan orang kecil di warung-warung pinggir jalan. Bahkan tidak segan menginap di rumah anggotanya yang kebanyakan orang kecil itu.
Dalam kepemimpinannya sangat terbuka dan egaliter dengan semua kalangan. Sikap ini merupakan cermin dari wujud implementasi dari ajaran Bung Karno Marhaenisme dan sikap patuh politik dari instruksi Ketua Umum PDIP Hj. Megawati Soekarnoputri untuk selalu turun ke bawah menyapa rakyat kecil “Wong Cilik”.
Untari mengatakan, menjadikan partai kuat syaratnya harus diisi oleh SDM (sumber daya manusia) partai yang kuat. Mereka harus kuat ideologi, kuat militansi dan kuat silaturahmi. Modal tersebut, bagi Untari dijadikan untuk memahami arti perjuangan politik bagi penguatan demokrasi serta kesejahteraan rakyat.
Bu Untari dikenal pemberani dan pembela kebenaran terutama menyangkut kepentingan rakyat. Lebih-lebih persoalan koperasi, misalnya. Bu Untari berjuang menggagalkan UU dan RUU Koperasi yang tidak sesuai aspirasi gerakan Koperasi. Spirit bertarung untuk kebenaran, beliau disegani baik kawan maupun lawan. (*)
*) Dr. Sholikh Al Huda, M.Fil.I
(Direktur The Soekarno Institute for Political and Humanity & Dosen Pascasarjana Univ. Muhammadiyah Surabaya)