Sidoarjo, SERU.co.id – Satupah, (56) seorang perempuan asal Desa Trosobo, Kecamatan Taman Sidoarjo, yang kesehariannya bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) mengaku tidak pernah menerima bantuan dari Pemerintah Pusat khususnya Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari Kemensos selama dua tahun sejak 2018-2020
Satupah menjelaskan, dirinya tidak pernah mendapatkan bantuan (BPNT) tersebut, hanya saja ia menyebutkan mendapat bantuan BLT sebesar Rp 200 ribu.
“Saya tidak pernah mendapatkan bantuan pangan non tunai. Pihak desa juga tidak pernah memberi tahu saya apakah saya dapat atau tidak? Hanya saja saya mendapat bantuan BLT sebesar Rp 200 ribu itu saja,” kata Satupah.
Sementara itu Supriyadi, selaku majikan dari Satupah menjelaskan, awalnya ingin membukakan rekening untuk pergi umroh. Namun saat akan membuka rekening dijelaskan oleh pihak bank, bahwa ibu Satupah sudah mempunyai rekening bank.
“Mengetahui itu saya minta print out kepada pihak bank dan baru diketahui bahwa Ibu Satupah salah satu penerima manfaat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) nominalnya Rp 1.100.000 per/tahun namun tidak pernah menerima,” jelas Supriadi.
Lanjut Supriyadi, PRT nya ini tidak pernah pegang kartu ATM yang dimaksud oleh pihak bank.
“Bu Satupah ini tidak pegang kartu ATM nya. Dan saat itu juga saya mengantarkan Bu Satupah melapor ke Polresta Sidoarjo, pada tanggal 4 Juli 2022 dan terbit (LP),” tegas dia.
Namun, lanjut Supriyadi, pihaknya menyesalkan, pihak kepolisian khususnya dari Polresta Sidoarjo, tidak serius menangani laporannya. Hingga 2 tahun ini laporan itu jalan di tempat dan tidak ada kelanjutannya.
“Sampai saat ini juga tidak ada pemberitahuan perkembangan perkaranya. Saya mohon, bahwa Bu Satupah ini orang kecil, jadi hukum ini jangan tajam kebawah tumpul ke atas,” tegas dia.
