Dijelaskan oleh Danang, saat proses pembunuhan itu terjadi mulut korban sempat dibungkam agar tidak berteriak untuk meminta tolong. Selain melakuan perbuatan keji, hingga menghilangkan nyawa korban.
Setelah mengubur bagian kepala dan bagian gerak korban, pelaku juga menyempatkan mendoakan korban agar arwahnya tenang setelah meninggal.
Baca juga: Pembunuhan Gondanglegi, Pelaku Reka Ulang 33 Adegan Menghabisi Husairi
“Jadi setelah pelaku ini mengubur kepala dan telapa tangan dan telapak kaki korban, pelaku sempat mendoakan, dari keterangan pelaku mendoakan supaya arwah korban ini tenang,” ucap Danang.
Agar aksinya tidak diketahui warga, pelaku terlebih dahulu mencuci potongan tubuh korban sehingga tidak ada ceceran darah yang berjatuhan di jalan sat pelaku membuangn di sungai, bersama kasur yang sudah berlumuran darah korban.
“Sudah dicuci, kemudian ditempatkan di dalam ember, dibagi menjadi 3 bagian, kemudian secara bertahap dibuang kemudian pembuanganya dengan dituang ke aliran sungai, sehingga hanyut, tercecer,” kata Danang.
Danang menyebut, saat ini istri pelaku statusnya masih menjadi saksi dan belum ada indikasi keterlibatan dalam kasus yang dikakukan suaminya itu. Selain itu, sang istri tidak tahu menahu apa yang sudah dilakukan suaminya kepada korban.
“Sementara untuk istri belum ada indikasi terlibat dalam perbuatan ini, kapasitasnya sementara hanya sebagai saksi,” tutupnya. (wul/ono)
View this post on Instagram