Batu, SERU.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu saat ini memasifkan pengawasan lingkungan dari tindakan pembuangan sampah sembarangan. Pengawasan itu dilakukan dengan cara menambah CCTV dan Pemberlakuan tindak pidana ringan (Tipiring).
Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai SSTP MM mengatakan, merubah pola sikap masyarakat mengelola sampah bukanlah suatu yang mudah. Butuh sosialisasi masif, kesabaran dan keuletan untuk merubahnya secara perlahan. Sehingga masyarakat mau beranjak dari zona nyaman, untuk menyelesaikan sampahnya secara mandiri.
“Biasanya mereka hanya membuang sampah begitu saja. Kini harus memilah sampah sebelum dibuang. Memilah sampah mana yang bernilai ekonomis dan sampah yang tidak dapat dimanfaatkan,” serunya.
Baca juga: Batu Bisa Jadi Percontohan Nasional Jika Berhasil Olah Sampahnya Sendiri
AAP, sapaannya menuturkan, dengan pola baru itu, kini pola pengelolaan sampah di Kota Batu sudah berangsur-angsur berubah. Sedikit demi sedikit, masyarakat mulai paham. Lalu mengikuti pola pengelolaan sampah seperti yang dianjurkan pemerintah. Yakni mengelola sampah dari sumbernya.
“Meski sudah banyak masyarakat yang sadar, untuk menyelesaikan sampahnya secara mandiri masih saja ada oknum yang ogah-ogahan. Mereka masih membuang sampah sembarangan. Dibuang di pinggir jalan hingga sungai-sungai,” ujarnya.
Dengan adanya hal tersebut, orang nomor satu di lingkungan Pemkot Batu itu menyebutkan, Pemkot Batu berencana memasang CCTV di titik-titik tertentu. Saat ini pihaknya masih melakukan survey, titik-titik mana yang akan dipasang CCTV multi fungsi.
Baca juga: TPLH Desa Tlekung Minta Pemkot Batu Prioritaskan Pengurangan Volume Sampah
Selain bertujuan untuk menambah titik pantau pengawasan lalu lintas kendaraan, penambahan CCTV juga berfungsi sebagai pengawasan keamanan dan memantau kebersihan dan keindahan kota.
“Kamera CCTV, selain mengawasi kendaraan lalu lintas dan keamanan. Nantinya para petugas juga akan mengawasi oknum yang membuang sampah sembarangan,” imbuhnya.
Aries menambahkan, pemerintah melalui petugas kebersihan di masing-masing wilayah siap mengambil sampah warga yang sudah terpilah. Begitu juga para pelaku usaha, agar tidak membuang sampah ditempat yang tidak semestinya. Karena yang terpenting, bagaimana mengelola sampah dari sumbernya.
“Hanya itu esensi yang diminta dari kebijakan memilah sampah dari sumbernya,” pungkasnya. (dik/mzm)