Probolinggo, SERU.co.id – Pawai budaya menjadi event yang dinanti oleh masyarakat dalam rangkaian Hari Jadi ke-664 Kota Probolinggo (HADIPRO). Berbeda dengan tahun sebelumnya, pelaksanaan pawai budaya kali ini pada malam hari. Sehingga gemerlapnya pawai budaya oleh peserta benar-benar terlihat lebih atraktif dan menarik.
Wali Kota Habib Hadi menilai, pawai budaya ini sebagai gambaran representasi kearifan lokal yaitu Budaya Pendalungan. Terdiri dari beberapa etnis, seperti Madura, Jawa, Arab dan Tionghoa, sehingga patut terus dihargai dan dilestarikan melalui tampilan-tampilan. Berbagai acara dapat dilakukan untuk menggali potensi budaya yang beraneka ragam.
Baca juga: Pawai Budaya Nusantara Kota Malang Ingatkan Persatuan Jelang Pesta Demokrasi
“Itulah peluang negara Indonesia, khususnya Kota Probolinggo mengembangkan budaya dan menggerakkan ekonomi, sehingga masyarakat dan semua aspek akan memperoleh manfaatnya. Tadi kita lihat tampilan-tampilan dari adek-adek SMPN 8 dan SMPN 5. Luar biasa, masa depan mereka harus kita perhatikan, karena mereka generasi masa depan Kota Probolinggo khususnya,” seru Habib Hadi, dalam sambutannya, Sabtu (9/9/2023) malam.
Sebanyak 86 kontingen dari undangan kabupaten/kota sekitar, organisasi perangkat daerah, kelurahan, sekolah, lembaga dan kelompok masyarakat, ikut menyemarakkan Pawai Budaya.
Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin mengenakan busana adat Aceh berwarna biru bersama sang istri. Para kontingen dilepas wali kota dengan rute, start depan Kantor Wali Kota Probolinggo, Jalan Panglima Sudirman, perempatan King ke utara Jalan Gatot Subroto, belok kiri sepanjang Jalan Ahmad Yani ke barat dan finish di Alun-alun.
Baca juga: Lomba Olah Kacang Kratok, Si Cantik Manis Jadi Juara
Tak lupa, wali kota yang pernah menjabat sebagai anggota DPR RI ini mengucapkan terima kasih pada masyarakat atas kebersamaan dan dukungannya selama ini. Karena tanpa ada kebersamaan, apa yang akan dilaksanakan dalam kebijakan pemerintah tidak akan berjalan sesuai harapan.
“Peserta pawai sangat luar biasa menampilkan segala macam budaya yang ada. Keberagamaan dan perbedaan bukan menjadikan kelemahan kita. Justru menjadi kekuatan dan kunci keberhasilan Kota Probolinggo,” imbuhnya.