Ini Skema Ditlantas Polda Jatim Urai Kemacetan Saat Mudik Lebaran 2023

dirlantas polda jatim kombes pol m taslim jelaskan skema mudik 2023
Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol M Taslim jelaskan skema mudik 2023. (foto;iki)

Surabaya, SERU.co.id – Mudik lebaran tahun 2023 diperkirakan ada 23 juta orang yang akan masuk ke Jatim. Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim siapkan beberapa skema guna mengurai kemacetan, baik di jalan arteri maupun jalan tol.

Dengan perkiraan jutaan pemudik dari berbagai daerah berlabuh di Jatim, otomatis jalanan akan padat pengendara roda empat maupun dua. Hal itu dapat menimbulkan kemacetan. Nantinya, tiap Polres atau Polresta akan dibentuk Tim Urai Kemacetan.

Bacaan Lainnya

“Yang menjadi persoalan ini jalur arteri, setelah keluar tol seakan-akan bottleneck  atau kemacetan. Tapi kami sudah menyampaikan kepada jajaran supaya dibentuk Tim Urai. Dimana masing-masing Polres membentuk Tim Urai yang tugas pokoknya adalah fokus mengurai apabila ada kemacetan,” kata Kombes Pol M Taslim Chairuddin.

Untuk mengantisipasi kemacetan terjadi di jalan tol, rencananya perbatasan jalur tol yang memasuki wilayah Jatim diberlakukan one way, sampai masuk ke wilayah Surabaya. Nantinya, bakal ada anggota Korps Lalu Lintas yang akan melakukan pengaturan arus di lapangan.

“Target saya kepada anggota, arus lalu lintas harus tetap jalan meskipun kecepatannya berkurang. Kalau masyarakat tidak mau bersabar, saya khawatirkan terkunci, sehingga maju dan mundur tidak bisa. Sendatan arus pasti ada, kami minta ada kesadaran dan kesabaran dari masyarakat,” tambahnya.

Sementara berdasar analisa dan evaluasi (Anev) laka lantas di tahun 2021 tercatat sebanyak 503 kasus. Sedangkan, di 2022 naik menjadi 836 kasus, kenaikan 64 persen ini dikarenakan mobilitas masyarakat yang tinggi.

Perkiraan, di lebaran 2023 ini ada peningkatan 30 persen pemudik yang masuk ke wilayah Jatim. Pihaknya juga telah bekerjasama dengan jasa marga untuk memasang speed trap di titik rawan kecelakaan. Sebab, Jatim disebut sebagai titik lelah pengendara karena letaknya yang berada di paling ujung pulau Jawa.

“Sudah meminta teman-teman Jasa Marga supaya di titik-titik rawan dipasang speed trap, Insya Allah itu dipasang. Karena di titik rawan di jalan tol, pengemudi kecepatan tinggi dan cuaca gelap dan lampu penerangan kurang,” lanjutnya.

disclaimer

Pos terkait