Malang, SERU.co.id – Para pedagang Pasar Lawang menyanyangkan belum adanya kepastian rencana renovasi pasar dari Pemerintah Kabupaten Malang sejak terjadi kebakaran tahun 2018 lalu. Di tahun anggaran 2023 pun rupanya belum muncul anggaran untuk renovasi pasar.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Kabupaten Malang (P3KM), Ilham Maulana mengatakan, pihaknya berharap namun juga menyayangkan, karena rencana perbaikan selama ini selalu mundur. Bahkan juga untuk tahun 2023 ini juga belum ada rencana. Setidaknya ada anggaran yang diselipkan untuk perbaikan tersebut.
“Ya ini sebenarnya pihak dinas harus responsif, karena tidak jelas distribusinya, seharusnya alokasi anggaran bisa diselipkan (untuk perbaikan) ke Pasar Lawang. Sehingga pedagang setidaknya bisa berjualan kembali,” seru Ilham.
Menurut data yang Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang, sebelum terjadi kebakaran ada 456 pedagang yang turut terdampak pada kebakaran tersebut. Namun, hingga saat ini hanya 97 pedagang yang berjualan di penampungan. Sebanyak 148 pedagang kembali berdagang di tempatnya semula. Sedangkan 211 pedagang lainnya harus direlokasi karena tak punya tempat untuk berdagang.
Melihat hal tersebut, Ilham mengaku, pihak P3KM akan segera menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama jajaran pengurus harian P3KM. Kemudian akan dilanjutkan bersurat kepada Disperindag terkait kelanjutan nasib perbaikan Pasar Lawang.
“Akan lebih senang karena kami bisa audiensi. Jadi pedagang Pasar Lawang kami undang, pasar lain juga diundang, kami duduk bersama. Targetnya pedagang terdampak harus selesai. Meskipun kami nanti memberikan surat ke dewan. Harus ada penyelesaian,” terang Ilham.
Menurut Ilham, sebelumnya sudah ada rencana untuk dilakukan rehabilitasi dan perbaikan pasca kebakaran, dengan anggaran yang bersumber dari Corporate Social Responsibility (CSR). Menyusul keberhasilan skema serupa pada perbaikan Pasar Bululawang yang juga sempat mengalami kebakaran. Namun sayangnya rencana tersebut sepertinya urung dilakukan.