Upaya Mengatasi Dampak Air Minum Rumah Tangga yang Tercemar

VIENZY JUSTICIA DESTA PRASTYA - Upaya Mengatasi Dampak Air Minum Rumah Tangga yang Tercemar
VIENZY JUSTICIA DESTA PRASTYA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Keprihatinan pencemaran air di Indonesia semakin berkembang saat ini. Perubahan kondisi suatu tempat penampungan air, seperti danau, sungai, lautan, atau air tanah, akibat ulah manusia merupakan contoh pencemaran air. Kualitas air menurun ke tingkat yang tidak aman sehingga tidak dapat digunakan sesuai dengan peruntukannya. Fenomena alam seperti badai, gempa bumi, dan gunung berapi, antara lain juga berdampak pada kualitas air, tetapi tidak dianggap sebagai pencemaran dalam arti ini.

Air adalah sumber kehidupan.Slogan-slogan ini, yang muncul di buku pelajaran sekolah, di televisi, dan di berbagai media cetak, pasti sudah tidak asing lagi bagi Anda, dan akurat. Air tidak diragukan lagi merupakan salah satu sumber daya kita yang paling berharga. Air digunakan dalam hampir setiap aktivitas dan kebutuhan manusia. Air merupakan komponen yang sangat penting, baik dari segi kebutuhan industri berat maupun kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

Bacaan Lainnya

Di Indonesia, polusi udara dan polusi tanah semakin menjadi masalah, mempengaruhi sungai, laut, danau, dan air bawah tanah. Mendapatkan air bersih yang tidak tercemar saat ini tidaklah mudah. ​​Namun, bahkan di sungai yang mengalir di lereng gunung lereng. Pencemaran air sebagian besar berasal dari kegiatan manusia yang meninggalkan limbah dari kegiatan pemukiman, pertanian, dan industri seperti pertambangan. Yang dimaksud dengan “limbah pemukiman” adalah setiap dan semua bahan pencemar yang dihasilkan oleh rumah atau area pemukiman. Sampah organik, seperti seperti kayu, daun, dan sampah rumah tangga lainnya, dan sampah non-organik, seperti deterjen, logam, dan plastik.

Semua bahan pencemar yang dihasilkan oleh kegiatan pertanian seperti pemupukan dan pestisida dianggap sebagai limbah pertanian. Sebaliknya, istilah “limbah industri” mengacu pada semua bahan pencemar yang dihasilkan oleh proses industri, yang seringkali menghasilkan produksi bahan berbahaya dan beracun (B3) . Kita semua bertanggung jawab atas masalah pencemaran air. Karena dampak pencemaran air dapat menyebar dan dirasakan oleh siapa saja, pemerintah, lembaga sosial, dan perorangan semua harus terlibat dalam masalah ini. Pencemaran air dapat Anda atasi dalam beberapa cara untuk membantu melindungi sumber air kita dan membuat kemajuan yang signifikan untuk mempertahankan kehidupan di masa depan.

Para ilmuwan sekarang dapat mendeteksi lebih banyak polutan dalam sumber air pada tingkat konsentrasi yang lebih rendah berkat teknologi modern. Saat ini, sumber air bumi—sungai, danau, pantai, dan air tanah—hanyalah kumpulan racun yang sangat besar, mengandung sisa-sisa segala sesuatu mulai dari minyak pestisida hingga pil KB.

Menurut Kompas dan laporan Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (KLHK) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, hampir 68% kualitas air sungai di 33 provinsi Indonesia tercemar berat pada tahun 2015, termasuk Brantas, Citarum, dan Sungai Wonorejo yang ternyata baru-baru ini mengeluarkan buih putih.

Di Indonesia, sumber utama pencemaran air sungai adalah limbah domestik atau rumah tangga, yang biasanya meliputi kotoran manusia, limbah pencuci piring dan pakaian, kotoran hewan, serta pupuk dari perkebunan dan peternakan.

Adanya feses dan urine meningkatkan kadar bakteri E. coli dalam air. Di daerah yang bertempat tinggal di kota besar seperti Jakarta dan Yogyakarta, kadar E. coli di sungai dan air sumur tidak hanya lebih tinggi dari normal, tetapi juga lebih tinggi dari biasanya. normal.

Tempo mengklaim sisa hormon dari popok bayi dan pembalut bekas yang dibuang ke hilir sungai Karangpilang dan Gunungsari di Surabaya menyebabkan sebagian populasi ikan menjadi mandul dan berkembang biak berjenis kelamin ganda (intersex). Pencemaran limbah domestik lainnya juga menyebabkan ikan di Sungai dan anak sungai Surabaya menjadi kurang gizi dan cacat fisik.

Ini terjadi di seluruh dunia, tidak hanya di Indonesia. Dikutip dari National Geographic melaporkan bahwa “testis dari 85% ikan bass mulut kecil jantan yang ditemukan di suaka margasatwa nasional di Amerika Serikat bagian timur laut adalah tempat mereka bertelur”.

Dalam sepuluh tahun terakhir, 37 spesies ikan kucing betina telah ditemukan di danau dan sungai di Amerika Utara, Eropa, dan kawasan lain. Partikel yang mencerminkan dampak bahan kimia seks diyakini sebagai penyebab kontaminasi.

Beberapa spesies ikan bersifat hermafrodit, yang berarti mereka dapat berganti jenis kelamin secara alami untuk meningkatkan peluang reproduksi. Hermafrodit memiliki organ kelamin jantan dan betina. Namun, interseks pada ikan menimbulkan kendala yang signifikan. Ikan yang bukan hermafrodit adalah satu-satunya yang mengalami hal ini, dan itu tidak membantu mereka bereproduksi. Dalam kasus ekstrim, fenomena interseks ini mungkin membuat ikan tidak subur atau bahkan mengakibatkan kepunahan. Dilaporkan bahwa populasi ikan kecil di Sungai Potomac di Amerika Serikat telah menurun drastis karena masalah sistem kekebalan yang disebabkan oleh air yang terkontaminasi hormon estrogen dari pil KB yang tidak digunakan.

Ada banyak penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air, dan semua orang bisa terpengaruh. Namun bayi, anak-anak, lansia, dan wanita hamil, terutama mereka yang memiliki sistem imun lemah, sangat rentan terhadap penyakit akibat pencemaran air. Penyakit akibat pencemaran air, termasuk:

  1. Kolera
  2. Amebiasis
  3. Disentri
  4. Diare
  5. Hepatitis A
  6. Keracunan Timbal
  7. Malaria
  8. Polio
  9. Trachoma (infeksi mata)

Baca juga:

disclaimer

Pos terkait