Meski perkuliahan di Polinema telah diberlakukan kembali secara tatap muka pasca pandemi, Huzaifah masih belum bisa bangkit. Ia berjuang sekuat tenaga untuk sembuh dengan berobat ke dokter berkali-kali dan tempat alternatif lainnya. Namun hingga kini dia masih terbaring sakit di rumahnya.
Empat tahun, Huzaifah terus berjuang hingga akhirnya dinyatakan lulus sebelum injury time 7 (tujuh) tahun, atau 14 semester. Huzaifah tetap bersyukur, meski masih terkapar di rumahnya dan terpaksa tak bisa menghadiri momen bahagia saat wisuda. Cukup diwakilkan sang ayahanda, Muhammad Khoiri, yang diwisuda bersama 929 wisudawan lainnya.
Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo, ST., MT mengapresiasi, perjuangan Huzaifah hingga bisa menjadi lulusan Polinema. Pihaknya berupaya memberikan harapan terbaik atas semangat dan perjuangan Muhammad Huzaifah.
“Kami sangat mengapresiasi tekad dan perjuangan ananda Huzaifah dan keluarga. Kami berdoa untuk kesembuhan ananda Huzaifah. Tetap semangat meraih masa depan yang cemerlang,” ungkap Supriatna, terharu.
Disisi lain, Huzaifah juga berkesempatan menikmati momen launching Polinema, dengan menerima tiga produk ijazah format hybrid yang diterima lulusan. Di antaranya Ijazah Fisik dengan tanda tangan elektronik, Ijazah Digital, dan Legalisir Digital.
Sebagai informasi, jumlah lulusan tahun 2022 sejumlah 3.273 orang, dengan rincian wisudawan:
– Tahap I, pada tanggal 27 Agustus 2022 sejumlah 701 wisudawan,
– Tahap II, pada tanggal 22 Oktober 2022, sejumlah 929 wisudawan,
– Tahap III, pada tanggal 23 Oktober 2022 sejumlah 926 wisudawan, dan
– Tahap IV, pada tanggal 4 Desember 2022 sejumlah 717 wisudawan.
(rhd)