“Pendidikan sama, itu kita terus minta listing data dan kami sudah menyampaikan kepada lurah-lurah. Seperti kemarin almarhum mas Andi itu kan punya dua anak, SD semua. Akan kita kawal terus, dan kalau SMA, tindak lanjutnya nanti ke Pemprov,” terangnya.
Selaku pemangku kebijakan di Kota Malang, dirinya memohon maaf sebesar-besarnta atas tragedi yang menelan ratusan korban tersebut. Dirinya berharap, dengan segala upaya yang telah dilakukan oleh berbagai pihak, tentu akan menjadi amal kebaikan bagi masing-masing.
“133 itu tidak sedikit nyawa yang menjadi korban dan 500an yang luka. Ini saya kira sangat-sangat memilukan. Mudah-mudahan, jangan pernah putus doa dan usaha, kita kawal usut hingga tuntas,” tandasnya.
Sementara itu, perwakilan dari TGA, Totok Kaconk menyampaikan, agar Pemkot Malang terus memberikan suport dan pelayanan terhadap korban. Sehingga tidak ada satupun korban dari tragedi tersebut yang semakin hari semakin bertambah.
“Kami butuh suport dari ‘jenengan’ (anda, red) biar kita bersatu, agar di Bhumi Arema ini tidak ada kesusahan,” katanya.
Sebagai informasi, saat datang ke Posko tersebut, pihak Pemkot Malang juga memberikan bantuan logistik terhadap relawan-relawa yang tergabung dalam TGA. Seperti diketahui, TGA sendiri juga menyediakan Pos Trauma Healing bagi korban Tragedi Kanjuruhan. (bim/mzm)
Baca juga:
- Pemkot Malang Perketat Pengawasan Media Sosial, Cegah Hoaks dan Provokasi
- PCNU Kota Batu Giatkan Sport Tourism Lewat Tournamen Tenis
- Ribuan Jamaah Riyadlul Jannah Doakan Kedamaian Kota Batu dan Indonesia
- Kodim 0833 Bersama Polresta Makota dan Instansi Lain Patroli Jaga Kamtibmas
- Babinsa Lowokwaru Dampingi Petani Tunggulwulung Panen Padi