Stres Akademik, Pentingnya Pelajar Memprioritaskan Kesehatan Mental Mereka!

(ist)
(ist)
Oleh: Anita Rahmawati Dwi Saputri
Universitas Negeri Malang

World Mental Health Day (WMHD) atau biasa dikenal Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati setiap 10 Oktober, berdasarkan fakta yang terjadi kesehatan mental masih berada di nomor kesekian, padahal kesehatan mental tidak kalah pentingnya dan bukan hanya kesehatan fisik saja yang harus dijaga. Dengan adanya WMHD ini, untuk membawa misi meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mengenai kesehatan mental dunia.Secara tidak langsung, sebenarnya diperingati hari kesehatan mental ini mengajak kita untuk lebih menaruh perhatian mengenai isu kesehatan mental itu sendiri.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sebanyak 10% menunjukkan penduduk berusia 15-24 tahun mengalami gangguan mental emosionaldan lebih dari 6,2% penduduk berusia 15-24 mengalami depresi. Dimana pada usia 15-24 tahun adalah didominasi oleh usia pelajar hingga mahasiswa. Pada dasarnya, sekolah pada tiap-tiap tingkatannya tentu memiliki challenging transition tersendiri untuk menuju tahap kedewasaan fisik dan sosial. Pada proses inila yang menyebabkan suatu kondisi mereka rentan terhadap stres dan membutuhkan dukungan.

Bacaan Lainnya

Stres pada bidang akademik sangat sering dialami oleh pelajar, bisa dikarenakan nilai akademik yang buruk, tugas sekolah, kesulitan dalam menangkap pembelajarandan tekanan untuk bisa unggul dalam hal akademik karena kacamata sebagian orang nilai baiklah yang banyak mendapatkan apresiasi dan dianggap hebat. Tekanan tersebut bisa berasal  dari guru, orang tua, maupun diri sendiri. Dampak dari gangguan kesehatan mental ini menurut Glozah & Pevalin (2014) stres dapat memberikan efek psikologis yang lain seperti terganggunya kesehatan mental, emosi menjadi labil, mudah marah dan bahkan bisa menyebabkan depresi. Dampak dari gangguan kesehatan juga dapat menghambat mereka dalam proses bertumbuh untuk mencapai keinginan maupun tujuan yang diinginkan.

Untuk itu perlu bagi seorang pelajar untuk memprioritaskan kesehatan mental diri sendiri, ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasinya. Salah satunya berkomunikasi dengan orang yang kita merasa nyaman sangat membantu mengatasi stres tersebut, tentunya mereka dapat memberi dukungan dan masukan yang bisa memberi berbagai perspektif baru sehingga stress bisa menurun. Jangan pernah mengurung diri dan terus menyalahkan diri sendiri karena justru akan malah membuat semakin overthinking. Tanamkan dibenak kalian bahwa untuk menjadi sukses tentunya melewati  perjalanan hidup yang penuh rintangan dan melelahkan, coba untuk mencari solusi untuk dapat mengurangi pemicu stres tersebut. Perlu juga adanya upaya peningkatan kesejahteraan psikologis seperti pelatihan manajemen waktu dan bagi lembaga pendidikan untuk menyediakan bimbingan atau konseling bagi siswanya, berkomunikasi dengan orang tua juga harus sering dilakukan untuk memonitor perkembangan siswa dan mengurangi tingkat stres serta dampak stres yang ditimbulkan serta menaruh perhatian bahwa mempriorotaskan mental health sangat penting.

Pos terkait