Malang, SERU.co.id – Helen Prisela (20), salah satu korban dalam Tragedi Kanjuruhan yang dirawat di RSUD Syaiful Anwar Malang menghembuskan nafas terakhir, Selasa (11/10/2022) pukul 14.25. Ia berjuang bertahan hidup sambil menjalani perawatan selama 11 hari. Dengan meninggalnya Helen, kini jumlah korban meninggal dari tragedi, 1 Oktober itu menjadi 133 orang.
Menurut Dokter Spesialis Anestesi ICU RSSA Malang, Arie Zainul Fatoni, kepergian Helen lantaran kondisi kesehatannya semakin memburuk.
“Karena memang oksigenasi paru-parunya sangat jelek sekali, acute respiratory distress syndrome (Gagal nafas akut). Penyebabnya bisa disebabkna oleh injuri diluar paru-paru, biasanya karena ada trauma. Ada multitrauma sehingga mengakibatkan komplikasi berupa injuri atau cidera,” seru Arie.
Arie Zainul menambahkan, awalnya Sela, nama sapaan Hellen, sempat menjalani operasi. Namun dalam perjalanan pengobatan, kondisinya semakin memburuk.
“Karena masuk sudah dengan multi trauma, ternyata ada pendarahan di organ dalam. Sehingga pasca operasi kondisi lebih berat lagi,” tutir Arie.
Diketahui, Aremania asal Dampit melakukan operasi pada Selasa (4/10/2022) lalu. Dimana didapati pendarahan di bagian organ dalam, area perut serta trauma di bagian pernafasan yang diduga karena benda tumpul.
Jenazah korban, Selasa sore dibawa ke rumahnya di Dusun Banjar Patoman, Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang untuk dikebumikan. (ws6/ono)