“Potensi bencana (akibat cuaca ekstrem) tidak hanya banjir saja melainkan tanah terkikis akibat banjir. Sehingga menyebabkan ambrol dan rumah-rumah terjatuh juga perlu diwaspadai. Nah kita memberikan perhatian juga ke masyarakat, agar dalam waktu-waktu tertentu untuk tanggap,” tuturnya.
Dalam memberikan pemberitahuan terkait status bahaya bencana di Kota Malang, pihaknya tidak hanya melakukan komunikasi secara manual saja. Melainkan juga dengan Early Warning System, untuk pemberitahuan secara cepat.
Saat dikonfirmasi terkait strategi evakuasi terhadap korban-korban nantinya apabila suatu bencana tidak terhindarkan. Dirinya mengatakan, akan terus berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait.
“Karena kalau mengandalkan BPBD Kota Malang, jumlah personel kita terbatas. Kami juga bergerak dengan mitra kami, ada PMI, Kelurahan Tangguh,” pungkasnya. (bim/rhd)
Baca juga:
- Jembatan Splendid Tak Bisa Diperbaiki Permanen, Alokasi Anggaran 2026
- DPRD Desak Pemkab Malang Segel Florawisata Santerra de Laponte
- Lanud Abd Saleh Ikuti Aturan Baru BGN Untuk Kontinyuitas SPPG Pagas
- Dr Sholikh Al Huda Minta Kejagung Tidak Kendor Usut Kasus Korupsi Pengadaan Chromebook
- Marsma Reza Sastranegara Ngopi Bareng Wartawan Sambil Bahas Sinergi Lanud Abd Saleh dan Media