Proyek tersebut dimulai sejak Juni 2022 yang lalu. Berhasilnya kelima mahasiswa ini dalam menciptakan alat tersebut, diharapkan dapat memberikan prognosis yang baik bagi pasien yang terkonfirmasi kanker rongga mulut sejak awal.
“Melalui inovasi ini, kami berharap dapat membantu screening dini kanker rongga mulut sehingga mampu meningkatkan kelangsungan hidup pasien,” kata anggota tim lainnya, Rofi.
Adapun spesifikasi alat deteksi dini kanker rongga mulut ini terdapat dua sistem, yaitu sistem deteksi dan sistem sterilisasi. Selain itu, sistem juga dilengkapi sistem cerdas yang mampu menyimpan data hasil screening untuk dikirimkan ke dokter gigi spesialis guna memperoleh pemeriksaan lebih lanjut dan diagnosis utama.
Alat ini juga memilik beberapa keunggulan antara lain, mudah untuk digunakan, konsumsi data rendah, pemeriksaan lebih akurat hingga memiliki desain portable.
Tak hanya itu, alat ini juga diharapkan mampu mengatasi kurangnya tenaga medis di berbagai daerah, khususnya dokter spesialis gigi. Daerah-daerah yang minim dokter dengan spesialiasi tersebut, seperti Gorontalo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku Utara, hingga yang tidak ada sekalipun, seperti Papua Barat. (bim/mzm)
Baca juga:
- UMM Terapkan Green and Halal Kurban Istikamah 5 Tahun Bebas Sampah Plastik
- DPC PDI-P Kota Malang Sembelih 8 Sapi dan 6 Kambing, Bagikan 3.500 Paket Daging Kurban
- Film Komedi Romantis Layar Lebar Berdurasi Panjang bakal Diproduksi di Kota Batu
- UM Sabet Juara Umum Kedua di POMPROV Jatim 2025 dengan Torehan 97 Medali
- Lathifah Shohib Berharap Ritual Ibadah Kurban Menjadi Contoh Baik di Kehidupan Sehari-hari