Dalam aksi tersebut, berbagai poin tuntutan oleh BEM Malang Raya telah disepakati dan disetujui oleh DPRD Kota Malang untuk diteruskan ke pusat. Kedepan, BEM Malang Raya akan tetap mengawal hingga selesai.
“Berharap satu minggu kedepan, DPRD Kota Malang punya report untuk teman-teman BEM Malang Raya agar ditindak lanjuti. Komitmen kami, kalau tidak ada tindak lanjut, maka kami akan turun lagi sampai pemerintah pusat mendengarkan,” kecamnya.
Sebagai langkah transformasi atas kritikan terhadap kebijakan tersebut, pihaknya mendesak agar pemerintah pusat menunda proyek strategis nasional. Proyek tersebut, salah satunya seperti IKN.
“Solusinya ya agar menunda itu, supaya APBN untuk subsidi dapat pulih kembali. Program yang lebih maslahat untuk rakyat agar lebih didahulukan,” ujarnya.
Dari adanya kebijakan ini, unsur mahasiswa rupanya terdampak imbasnya. Zulfikri mengaku, saat ini mahasiswa yang juga bekerja sebagai driver ojek online (ojol) secara langsung terdampak.
“Mahasiswa tidak semuanya orang punya, mahasiswa ada juga yang bekerja sampingan sebagai ojol. Mereka juga kesulitan untuk beli bensin, dan kenaikan-kenaikan harga barang-barang pokok,” tandasnya. (bim/rhd)
Baca juga:
- UMM Terapkan Green and Halal Kurban Istikamah 5 Tahun Bebas Sampah Plastik
- DPC PDI-P Kota Malang Sembelih 8 Sapi dan 6 Kambing, Bagikan 3.500 Paket Daging Kurban
- Film Komedi Romantis Layar Lebar Berdurasi Panjang bakal Diproduksi di Kota Batu
- UM Sabet Juara Umum Kedua di POMPROV Jatim 2025 dengan Torehan 97 Medali
- Lathifah Shohib Berharap Ritual Ibadah Kurban Menjadi Contoh Baik di Kehidupan Sehari-hari