Viral Berita Kripik Buah Isi Angin, Produsen Kripik: Kemungkinan Ulah Pengemas Nakal

Kegiatan pengepakan produk keripik buah di rumah produksi untuk dikemas ulang. (ist) - Viral Berita Kripik Buah Isi Angin, Produsen Kripik: Kemungkinan Ulah Pengemas Nakal
Kegiatan pengepakan produk keripik buah di rumah produksi untuk dikemas ulang. (ist)

Batu, SERU.co.id – Beredarnya berita tentang wisatawan asal Gresik yang kecewa setelah membeli paketan oleh-oleh berupa keripik buah di Kota Batu, membuat pengusaha keripik apel ikut suara. Pasalnya, berita tersebut berdampak pada pelaku usaha lainnya termasuk produsen kripik apel. Bukan tidak mungkin berita ini juga berdampak pada seluruh pusat oleh-oleh yang ada di Kota Batu.

Khamim Tohari, Ketua Komisi C DPRD Batu menyayangkan kejadian yang terlanjur viral tersebut. Pria yang juga salah satu produsen keripik buah dari Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji Batu mengaku terkejut dengan berita yang sudah meluas beredar di masyarakat. Ia menyebutkan, dari kejadian yang menimpa wisatawan asal Gresik itu membuat nama Kota Batu ikut tercoreng.

Bacaan Lainnya

“Dengan adanya kejadian seperti itu, membuat nama Kota Batu tercoreng. Saya belum tau keripik yang dibeli itu merek apa. Tapi ini dimungkinkan adalah ulah nakal oknum yang merepacking (mengemas ulang) dengan tujuan mencari untung besar,” serunya.

Khamim, sapaan akrabnya menjelaskan, selama ini usaha yang banyak di Kota Batu adalah usaha pengemasan keripik, bukan produsen atau pembuat olahan keripik dari bahan bakunya. Sehingga mereka (pengemas), hanya melakukan kegiatan pengemasan ulang dari produk keripik buah tanpa merek. Usaha pengemasan ini yang juga harus dibina oleh pemerintah daerah melalui Dinas terkait.

“Itu yang harus dibina Dinas Koperindag. Jangan sampai ulah beberapa pengemasan ini berimbang tidak baik pada produsen kripik yang ada,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu pusat oleh-oleh di Kota Batu, Buah Tangan di Jalan Ir. Soekarno Mojorejo Batu, juga menjual produk keripik buah untuk wisatawan. Saat ditemui SERU.co.id, Supervisor Toko Oleh-oleh, Tinton Suprapto mengaku, mengetahui berita yang viral tersebut. Saat dikonfirmasi, Tinton mengaku di tokonya bekerja sama dengan sejumlah suplier atau pemasok oleh-oleh yang sudah melalui tahap kurasi.

“Calon suplier akan kami minta sampling produk dan kami timbang dulu apakah benar sesuai dengan gramasi yang tertulis di label produknya. Selain itu mereka yang mengajukan agar barangnya dijual di toko ini, kami minta surat keterangan usaha yang lengkap, ” pungkasnya. (dik/mzm)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait