Sementara itu, Wakil Wali Kota Malang, Ir Sofyan Edi Jarwoko mengatakan, jika pemesanan pemotongan hewan kurban di RPH sudah memenuhi batas maksimal kuota, maka masyarakat dapat melakukan penyembelihan di wilayah masing-masing. Namun dirinya menggaris bawahi, pada saat pelaksanaan tetap harus mendapatkan pendampingan oleh dinas terkait.
“Kalau RPH sudah terpenuhi, di lapangan pun tetap didampingi oleh tenaga yang sudah disiapkan. Masyarakat bisa minta pendampingan Dispangtan yang dikoordinir drh Anton,” kata pria yang akrab disapa Bung Edi tersebut.
Sebagai bentuk kesiapan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menjelang Idul Adha, pihaknya sudah menyiapkan lima dokter yang tergabung dalam Satgas PMK.
“Kita siapkan lima dokter hewan dan gabungan bersama TNI/Polri, kemudian kerjasama FKH UB yang akan membantu dokter hewan yg kita punya. Partisipasi dari seluruh potensi yang ada di Kota Malang untuk memdampingi Idul Kurban,” lanjutnya.
Selanjutnya Direktur Utama Perumda Tunas, Dodot Tri Widodo mengungkapkan, dengan menitipkan hewan kurban untuk proses pemotongan di RPH, maka daging yang siap didistribusikan tersebut dapat dimonitoring.
“Tujuannya kalau ada setelah pemotongan kan biasanya dicek semua dagingnya hingga jeroan, apakah ada virus atau tidak. Kalau terdapat yang membahayakan maka akan dibuang,” tutupnya. (bim/mzm)
Baca juga:
- Ribuan Jemaah Haji Indonesia Bergerak ke Arafah, Siap Wukuf Besok!
- Perairan Masalembu Terindikasi Jadi Jalur Operasi Penyelundupan oleh Sindikat Narkoba Internasional
- Diduga Peras Kades, Oknum LSM dan PNS Terjaring OTT Polisi
- Puasa Arafah: Sehari Menggugurkan Dosa Dua Tahun
- Pertamina Salurkan 1,5 Juta Tabung LPG di Jawa Timur Jelang Iduladha