Dirinya juga kerap melakukan pameran lukisan yang aktif mulai tahun 2010 sampai sekarang. Dari perjalanannya, kini ia sudah menghasillan sekitar 300 lukisan selama melukis di karung goni. Beberapa tempat yang biasa buat pameran lukisan yaitu Balai Kota Among Tani Kota Batu. Yang rutin tiap tahun sejak 2015 hingga saat ini. Juga di beberapa lokasi lainnya, kemudian bakal digelar bulan depan di Caffe Sawah Pujon, Kabupaten Malang.
Hasil lukisan ini banyak digandrungi oleh orang luar Jawa seperti Makasar, Medan, Kalimantan dan bahkan Papua, yang sering jadi langganan lukisan unik ini. Sedangkan di pulau Jawa sendiri Jakarta, Solo Jogja dan Semarang. Namun untuk di Malang sendiri, Hafidz mengaku masih sedikit orang yang berminat pada karya lukisan itu.
“Untuk Malang masih kurang, ada beberapa saja 1 sampai 2 lukisan yang beli orang Malang. Mungkin di Malang terlalu banyak pelukis nya jadi cuma apresiasi saja,” kata Hafidz.
Meskipun dari bahan bekas namun hasil karya Hafidz memiliki nilai jual yang tinggi. Satu lembar karyanya dapat di bandar mulai Rp100 ribu hingga Rp2 juta, tergantung ukuran dan tingkat kerumitanya. Biasanya para pembeli akan membeli langsung, serta ada juga yang minta dibuatkan dari karung goni yang berbentuk tas dan juga lukisan. Yang bakal dipajang untuk melengkapi interior dan pernak pernik rumah, bahkan cafe tempat usahanya mereka.
“Kalau karung goni-nya saya beli di pasar-pasar, kalau cat saya beli di toko bangunan saya olah dan racik sendiri. Unik ya itulah kelebihan lukisan karung goni unik artistik dan yang pasti tampil beda,” tutupnya dengan gembira. (ws6/ono)
Baca juga:
- UMM Terapkan Green and Halal Kurban Istikamah 5 Tahun Bebas Sampah Plastik
- DPC PDI-P Kota Malang Sembelih 8 Sapi dan 6 Kambing, Bagikan 3.500 Paket Daging Kurban
- Film Komedi Romantis Layar Lebar Berdurasi Panjang bakal Diproduksi di Kota Batu
- UM Sabet Juara Umum Kedua di POMPROV Jatim 2025 dengan Torehan 97 Medali
- Lathifah Shohib Berharap Ritual Ibadah Kurban Menjadi Contoh Baik di Kehidupan Sehari-hari