Apresiasi Mitra, LPPM UB Berikan UB Community Service Awards

Para peraih UB Community Service Awards, bersama LPPM UB. (ist)

Kota Malang, SERU – Mengapresiasi keterlibatan mitra Tri Dharma Perguruan Tinggi Universitas Brawijaya (UB), Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya (LPPM UB) memberikan penghargaan UB Community Service Awards, di Ijen Suites Nirwana Hotel, Rabu (23/10/2019).

Ketua LPPM Dr Ir Bambang Susilo MScAgr, mengatakan jika selama ini dosen UB cukup terbantu dalam melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian) di masyarakat. Kali ini, masyarakat yang menjadi obyek atau mitra diberikan penghargaan. Hal ini sekaligus menjadi parameter sejauh mana dampak ke masyarakat secara langsung, dan keberlanjutannya.

Baca Lainnya

“Tim penilai langsung turun ke lapangan tanpa memberitahu UKM bersangkutan dan para dosen. Sehingga akan terlihat nyata apakah seperti yang dilaporkan atau bagaimana. Sehingga nantinya bisa ditularkan ke mitra yang lain,” jelas Bambang, didampingi Ketua Pelaksana UB Community Service Awards, Dr Panji Deoranto, STP MP, sembari menyebutkan seleksi dilakukan pada 26 UKM dari 50 UKM yang lolos administrasi.

Selanjutnya, ada 9 nominator yang terbagi dalam 3 kategori, diantaranya Kategori Inovasi Pengembangan Ekonomi Desa, Kategori Inovasi Rekayasa Sosial dan Kategori Inovasi Teknologi Tepat Guna.

Para nominator menjelaskan kepada dewan juri. (rhd)

Melalui proses penjurian tahap akhir, akhirnya diputuskan Peraih UB – Community Service Awards, di antaranya Kategori Inovasi Pengembangan Ekonomi Desa, diraih (1) Desa Pangkahkulon, Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik dalam “Pengembangan Desa Sentra Kerupuk Ikan Pangkahkulon di Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik”; (2) Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang dalam “Pengembangan Green-Agroindustri Kreatif melalui Pemberdayaan Kelompok Difabel dan Masyarakat Marginal di Desa Kidal Kecamatan Tumpang, Malang”; (3) Desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung dalam “Pengembangan Budidaya Ikan Ramirezi di Desa Bangoan”.

Sementara Kategori Inovasi Rekayasa Sosial, diraih oleh (1) Desa Semare, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan dalam “Pengembangan Potensi Pesisir Pantai Desa Semare Menuju Desa Ekowisata Café Laut Semare (CLS)”; (2) Desa Diponggo, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik dalam “Pengembangan Desa Lestari Pangan Kepulauan di Desa Diponggo, Pulau Bawean”; (3) Desa Sidoasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang dalam “Pengembangan Eko Wisata Bahari Berbasis Keanekaragaman Hayati Pesisir”

Sedangkan, Kategori Inovasi Teknologi Tepat Guna, diraih oleh (1) Desa Andungbiru, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo dalam “Program Pengembangan Desa Mandiri Energi/DME Desa Andungbiru Kabupaten Probolinggo”;  (2) Desa Sumurgung, Kecamatan Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban dalam “Inovasi Recirculation Aquaculture System (RAS) Dalam Pengembangan Sentra Budidaya Lele Terintegrasi di Desa Sumurgung Kabupaten Tuban”. Dan satu nominator didiskualifikasi karena tidak memenuhi syarat dan kelayakan.

Disebutkan peraih pertama kategori Inovasi Pengembangan Ekonomi Desa, dari Desa Pangkahkulon, Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik. Mereka menerima manfaat secara langsung dari program ini. “Melalui pendampingan melekat dari LPPM UB, dulunya hanya bisa mengolah dan memproduksi krupuk ikan dengan alat seadanya, sekarang menggunakan alat modern. Dari segi jumlah, sekian kilogram meningkat kuintal dalam sehari. Dimana ada 89 UKM, dengan estimasi 1 UKM mampu menghasilkan 10-15 kilogram. Harapannya bisa berlanjut dalam hal packaging dan varian rasa asin, manis, pedas berlevel, dan lainnya,” ungkap Hanif, perwakilan Pemerintah Desa Pangkahkulon.

Prof Dr Aulanni’am, drh., DES, salah pemateri ICIT 2019, memaparkan penelitiannya. (rhd)

Selain UB Community Service Awards, ditempat yang sama juga digelar Seminar Indexed in IOP and JIAT (ICIT) 2019, dengan menghadirkan beberapa keynote speaker, antara lain Professor Dato’ Dr Imran Ho Abdullah (Deputy Vice-Chancellor for Industry and Community Partnerships, Universiti Kebangsaan Malaysia, Malaysia), Dr Satveer Kaur (National University of Singapore, Singapore), Priyanto Yudito PhD (Executive Director of Co-branding at Ministry of Tourism Republic of Indonesia), Prof Dr Aulanni’am, drh, DES (Universitas Brawijaya), serta pembicara tamu Dr Mingming Zhu (University of Western Australia, Australia) dan Assoc Prof Young Hoon Joon (Kyungpook National University, South Korea).

Diikuti 150 orang peneliti dari dalam negeri dan luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, Australia, dan Korea Selatan. Konferensi Internasional tentang Inovasi dan Teknologi (ICIT) bertujuan untuk menyediakan platform untuk bertukar pengalaman, inovasi dan perubahan/kemajuan teknologi di antara akademisi, ilmuwan, profesional, dan/atau bisnis di lingkungan global. Pun untuk memulai kolaborasi dalam penelitian dan teknologi dengan para pemangku kepentingan lokal, nasional dan internasional; dan untuk menyebarluaskan hasil penelitian dan penerapannya ke masyarakat atau industri.

“Semua artikel yang masuk akan diseleksi untuk dipublikasikan di Prosiding Konferensi yang terindeks Scopus (IOP), ISBN serta kolaborasi dengan Jurnal Pengabdian Masyarakat di Universitas Brawijaya,” terang Bambang, didampingi Ketua Kelompok Jabatan Fungsional Pengabdian, Dr Ir Atiek Iriany MS. (rhd)

Berita Terkait

Iklan Cukai Pemkab Jember

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *