Jakarta, SERU.co.id – Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan, gaji seluruh pekerja mulai dari level direksi hingga karyawan biasa dipangkas hingga 50%. Pemotongan gaji ini untuk memperbaiki kinerja keuangan perusahan yang sedang terlilit utang hingga US$ 9,75 miliar.
“Kita lakukan aksi dengan beban biaya karyawan karena kita mau saling jaga. Teman-teman saya informasikan seluruh karyawan Garuda dipotong gajinya,” kata Irfan, dilansir dari detik.com.
Pemotongan sebesar 50% ditetapkan kepada direksi dan karyawan dengan gaji Rp 28 juta. Sedangkan karyawan yang gajinya di bawah Rp 28 juta, dipangkas 30%.
Lebih lanjut, Irfan mengatakan, pihak Garuda akan berjuang mempertahankan perusahaan dalam persidangan PKPU dengan proposal penyelesaian utang dengan para kreditur. Irfan berharap para kreditur dapat menyetujui proposal tersebut.
“Kita akan fight. Semua kan nanti voting di PKPU, semua kreditur yang daftar di proses penyampaian proposal setuju apa nggak setuju. Kalau mayoritas setuju kita nggak akan pailit, kalau banyak yang nggak setuju ya kita pailit,” ujarnya.
Ia menyebut, para pemegang saham Garuda termasuk pemerintah tidak ingin perusahaan itu dinyatakan bangkrut atau pailit. Menurutnya, kemungkinan akan ada investor baru yang masuk yang sedang dalam pembicaraan.
“Kalau pun ada yang mau masuk tergantung pemegang saham sekarang mau nerima apa nggak? Itu diskusi di tatanan pemegang saham kami nggak ikut manajemen penentuannya,” pungkasnya.
Perusahaan BUMN Garuda Indonesia sedang terlilit utang dan berada dalam kondisi keuangan yang buruk. Utang Garuda mencapai US$ 9,75 miliar, sedangkan aset garuda hanya US$ 6,92 miliar. (hma/rhd)
Baca juga:
- Ribuan Jamaah Riyadlul Jannah Doakan Kedamaian Kota Batu dan Indonesia
- Kodim 0833 Bersama Polresta Makota dan Instansi Lain Patroli Jaga Kamtibmas
- Babinsa Lowokwaru Dampingi Petani Tunggulwulung Panen Padi
- 42 Warga Jember Penyandang Disabilitas Terdaftar Penerima Kaki dan Tangan Palsu
- Indonesia Sukses Libas China Taipei 6-0 di Surabaya