Curah Hujan Naik 100% Selama November, Warga Diminta Waspada La Nina

Ilustrasi curah hujan tinggi. (ist) - Curah Hujan Naik 100% Selama November, Warga Diminta Waspada La Nina
Ilustrasi curah hujan tinggi. (ist)

Jakarta, SERU.co.id – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan, curah hujan pada bulan November diperkirakan akan meningkat 70-100%. Berdasarkan kajian BMKG, hal ini dikarenakan mulai terjadi fenomena La Nina di Indonesia.

“Berdasarkan data tahun lalu, yang diprediksi akan terulang kembali dengan intensitas yang serupa bahwa di bulan November ini terutama yang warna hijau tua, hijau tua di sini akan mengakibatkan peningkatan curah hujan bulanan sebesar 70 persen, bahkan dapat mencapai 100 persen di bulan November,” kata Dwikorita, Jumat (29/10/2021).

Bacaan Lainnya

Sejumlah wilayah yang mengalami peningkatan curah hujan adalah di Pulau Jawa, Bali, NTB dan NTT. Atas kajian BMKG itu, ia meminta seluruh pihak terkait untuk waspada dan melakukan sinergi antar lembaga.

“Tujuan Rakornas ini memberikan informasi kondisi iklim terkini dan kehadiran La Nina di tahun ini hingga awal tahun depan, dan mengidentifikasi dampak La Nina terhadap kegiatan multisektoral serta mengevaluasi efektivitas koordinasi sinergi, koneksitas, dan komunikasi dalam aksi mitigasi La Nina tahun lalu,” ujarnya.

BMKG telah melakukan monitoring pada suhu permukaan laut di Samudra Pasifik ekuator yang, di mana didapatkan hasil telah melewati ambang batas yaitu mengalami anomali pendinginan sebesar minus 0,63 pada dasarian ketiga September. Pada bulan Oktober, angka tersebut berada di 0,3.

Dwikorita menyatakan, pihaknya mendapatkan perkembangan suhu muka laut di Samudera Pasifik ekuator makin mendingin dan sudah mencapai -0,92. Jika telah mencapai angka 1, maka artinya sudah terjadi fenomena La Nina dengan intensitas moderat.

Hal inilah yang menyebabkan sejumlah wilayah dilanda hujan dengan intensitas tinggi. Kendati demikian, Dwikorita menyebut, wilayah lainnya seperti Kalimantan justru akan mengalami kekeringan.

“Meskipun sebagian daerah lainnya warnanya oranye, artinya itu justru kekurangan air, jadi intensitas hujannya menurun. Yang kuning ini di Sumatera ini sporadis, kemudian di Kalimantan juga terutama Kalimantan Barat ini potensi kekeringan,” pungkasnya. (hma/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait