Banyuwangi, SERU.co.id – Keputusan yang dilakukan bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestandani atas persetujuan tapal batas dengan Kabupaten Bondowoso menui kritikan dari berbagai kalangan, salah satunya dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Priyo Santoso, SH.
Akibat keputusan yang diambil oleh Ipuk Fiestandani hilangnya Kawah Ijen dari wilayah Kabupaten Banyuwangi, padahal Kawah Ijen adalah icon Banyuwangi. Bahkan surat persetujuan yang ditandatangani oleh bupati Ipuk Fiestandani dan bupati Bondowoso viral di sosial media Facebook dan grup-grup WhatsApp.
“Baru beberapa bulan menjabat, bupati Ipuk membuat kebijakan yang salah, seharusnya bupati harus mempertahankan dan memperjuangkan tapal batas itu. Kalau seperti ini siapa yang dirugikan, jelas warga Banyuwangi yang dirugikan, perlu diingat Ijen itu iconnya Banyuwangi,” kata Priyo Santoso kepada SERU.co.id, Jum’at (2/7/2021).
Diambilnya icon Banyuwangi kata Anggota DPRD Banyuwangi oleh kabupaten Bondowoso jelas sangat merugikan kabupaten Banyuwangi. Pasalnya berapa banyak uang rakyat untuk pembangunan di gunung Ijen yang terkenal dengan blue fire-nya itu.
“Dicaploknya kawah Ijen oleh Kabupaten Bondowoso, secara otomatis potensi kehilangan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Potensi hilangnya ijen bukan hanya rupiah saja tapi immaterial juga sangat besar,” ungkap anggota komisi 1 DPRD Banyuwangi.
Priyo menegaskan, agar gunung Ijen kembali masuk dalam bagian Kabupaten Banyuwangi, pihaknya akan berjuang semaksimal mungkin.
“Maka kami dari Fraksi PKB akan terus berjuang agar hak angket ini terus berjalan, karena kita ingin melakukan penyelidikan lebih mendalam terkait hal yang strategis dan penting bagi Banyuwangi ke depan. Ini hak yang ada pada kami selaku anggota DPRD dan demi kepentingan masyarakat Banyuwangi ke depan sehingga bupati memimpin Banyuwangi tidak “sekarepe dewe” apalagi untuk hal – hal yang krusial seperti ini,” tegas bendahara DPC PKB Banyuwangi
Bahkan Priyo mengungkapkan terkait keputusan yang sangat salah yang diambil oleh bupati Banyuwangi membuat gaduhnya Banyuwangi.
“Yang pasti semua Masyarakat BANYUWANGI tidak setuju dengan keputusan ini !!!!,”tandasnya.
Menurutnya Ipuk Fiestandani baru beberapa bulan dilantik menjadi bupati Banyuwangi. Tapi membuat kebijakan yang sangat menyakiti warga Banyuwangi.
“Megawe sek pirang sasi kok wes arep enek seng ilang. (Kerja baru berapa bulan, kok hampir ada wilayah yang hilang),” jlentrehnya. (ras)
Baca juga:
- Ribuan Jemaah Haji Indonesia Bergerak ke Arafah, Siap Wukuf Besok!
- Perairan Masalembu Terindikasi Jadi Jalur Operasi Penyelundupan oleh Sindikat Narkoba Internasional
- Diduga Peras Kades, Oknum LSM dan PNS Terjaring OTT Polisi
- Puasa Arafah: Sehari Menggugurkan Dosa Dua Tahun
- Pertamina Salurkan 1,5 Juta Tabung LPG di Jawa Timur Jelang Iduladha