Malang, SERU.co.id – Serbuan Vaksin Nasional TNI-Polri ‘Sehari Satu Juta Orang’ serentak dilaksanakan di 34 wilayah Polda dalam rangka ‘Hari Bhayangkara ke-75 tahun 2021’. Polresta Malang Kota telah memvaksin 3.000 suntikan kepada masyarakat umum.
Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto SIK MSi menuturkan, serbuan satu juta vaksin merupakan program nasional. Di Kota Malang secara bertahap digelontorkan di beberapa Polsek dan hari ini sudah lebih 3.000 vaksin yang sudah disuntikkan.
“Kegiatan ini untuk 1.500 orang, ada 150 vial. Sementara lima hari kemarin, Senin sampai Jum’at juga sekitar 1500 vaksin di Polsek-polsek,” seru AKBP Budi Hermanto SIK MSi, di halaman Gedung Sasana Krida Universitas Negeri Malang, Sabtu (26/6/2021).
Terkait kerumunan, pihaknya menjelaskan, sebenarnya sudah menjadwal peserta vaksinasi dalam beberapa gelombang. Namun, antusias masyarakat yang tinggi, sehingga berangkat tidak sesuai jadwal. Berangkat lebih awal dengan harapan bisa secepatnya divaksin.
Regulasi yang telah diatur, yakni antrian nomor 1 sampai 75 dilakukan vaksin pukul 08.00-08.30. Kemudian pukul 09.00-10.00 terjadwal nomor antrian 76 sampai 150, dan seterusnya hingga selesai.
“Sudah diatur, karena antusias masyarakat, kita melakukan protokol kesehatan. Kita minta personel-personel TNI-Polri diluar memberikan mereka hand sanitizer. Saya lihat rata-rata sudah menggunakan masker,” terang lulusan Akpol 2000, dan berpengalaman dalam bidang reserse ini.

Lebih lanjut, kebijakan bagi masyarakat yang belum terdaftar tapi ikut datang, masih akan disesuaikan dengan ketersediaan vaksin. Pasalnya vaksin yang didistribusikan dari pusat ke tingkat kota jumlahnya terbatas. Sehingga pihaknya akan melihat jumlah batas yang tersedia dalam kondisi baik atau tidak.
“Jangan sampai nanti stok yang tersedia, tetapi cara penyimpanan dan cara pengangkutan kurang. Harus ada uji klinis terhadap vaksin tersebut layak atau tidak,” beber Buher, sapaan akrab mantan Kapolres Batu ini.
Menurut Buher, prosesnya masih seperti biasanya. Mulai proses pendaftaran, registrasi, skrining, vaksinator, sampai dengan pendaftaran ulang setelah dia divaksin, untuk mengikuti tahap kedua. Ada sekitar 25 sampai 35 vaksinator yang siap melayani vaksinasi, dibantu tim personel yang diterjunkan untuk pengamanan.
“Kurang lebih dari 100 personel yang membantu dalam kegiatan ini,” papar Buher, didampingi Dandim 0833 Kota Malang, Letkol Arm Ferdian Primadhona.
Lebih lanjut, pihaknya bekerjasama bersama TNI, Kesehatan Daerah Militer (Kesdam), serta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang. Kedepan akan mengatur secara serentak di Polsek-polsek, atau digerakkan di Kodim-kodim, sehingga masyarakat tidak terkumpul di satu titik.
Vaksin yang diberikan kali ini jenis Sinovac. Dihimbau kepada masyarakat untuk ikut serta mensukseskan progam vaksinasi. Namun, tetap mematuhi protokol kesehatan dan menghindari kerumunan-kerumunan diluar rumah.
“Vaksin yang diberikan masyarakat ini aman dan halal. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” pungkas pria yang sebelumnya menjabat Wadir Reskrimsus Polda Kalimantan Selatan ini.
Sementara salah satu peserta vaksin, Purwanto mengutarakan, sudah divaksin terlebih dahulu setelah ikut antrian, karena didahulukan yang usia lanjut.
“Dapat nomor 200 mas, petugas berinisiatif keliling menjemput di tengah antrian, yang kelihatan lansia langsung didahulukan,” ungkap Purwanto.
Pensiunan guru tersebut mengaku, tidak merasakan sesuatu yang berarti setelah divaksin. Setelah observasi beberapa menit memutuskan untuk bersantai dibawah pohon. Terkait antusias masyarakat, memang sulit untuk diatur.
“Pelayanannya cepat, pas disuntik tidak terasa. Saya kira belum. Soal antrian, masyarakatnya saja mas, sampean bisa lihat sendiri,” tandas lansia asal Jalan Piranha tersebut.
Senada, penerima vaksin lainnya, Sudarmaji mengaku, mengetahui informasi dari Bhabinkamtibmas setempat. Sebelumnya diarahkan ke Polresta Makota, hingga mendapat konfirmasi dari Bhabinkamtibmas sudah didaftarkan.
“Awalnya ke Polresta mas, namun berhubung tumpukannya banyak, diarahkan langsung ke Bhabinkamtibmas,” ujar pria asli Sawojajar ini.
Dirinya memilih untuk tidak ikut antri barisan, menunggu panggilan nomor antri sembari berteduh di bawah pohon untuk menjaga jarak. Karena sadar sudah berusia 60 tahun, sangat riskan jika ikut mengantri.
“Antusiasnya banyak mas kalau pakai Sinovac. Menunggu disini karena menghindari kerumunan,” pungkasnya. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Babinsa Sukun Monitoring Gudang Bulog, Pastikan Stok dan Kualitas Beras Aman
- Iduladha, Wali Kota Batu Ingatkan Pentingnya Keimanan dan Pengorbanan
- Wali Kota Malang Apresiasi Bantuan Sapi Kurban Presiden Prabowo Berdayakan Peternak Lokal
- Ribuan Warga Muhammadiyah Salat Iduladha di Stadion Brantas di Kota Batu
- Indonesia Bungkam China 1-0 di GBK, Jaga Asa Lolos ke Babak Keempat