Malang, SERU.co.id – Sektor pariwisata menjadi paling terdampak pandemi covid-19, memaksa pelaku usaha pariwisata harus memutar otak. Pilihannya, terus berkreasi, stagnan atau tiarap, bahkan mundur atau kolaps. Dilema yang membutuhkan problem solving efisien dan efektif, di tengah amunisi yang minim.
Pengalaman ini dirasakan oleh Arief Waworuntu, owner Kemboja Canteen & Coffee, yang terletak di Jalan Sultan Agung 23, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu. Sebagai pelaku usaha kuliner di Kota Wisata Batu (KWB), dirinya optimis perekonomian akan kembali menggeliat, ditandai mulai didatangi wisatawan dari berbagai daerah.
“Tempat ini memiliki menu yang memiliki harga bersahabat, kami mengemas dengan memadukan masakan khas tradisional dengan Authentic Western Food,” seru Arief Waworuntu, kepada SERU.co.id.
Pria yang juga owner Hill House Batu tersebut menjelaskan, pandemi Covid-19 justru membuatnya harus selalu berinovasi agar bisnisnya, terutama kuliner tetap diminati. Kemboja Canteen menyediakan masakan rumah sehingga harganya terjangkau bagi konsumen.
Kemboja Canteen & Coffee yang dilaunching 25 Juni 2021 ini, buka mulai pukul 08.00-17.00. Mengusung tagline Harga Kaki Lima, Rasa Bintang Lima. Mempertegas dengan harga sangat terjangkau, kelezatan makanan yang dinikmati sekelas hotel bintang lima.
“Beragam menu ada di sini. Kami memiliki menu otentik dan masakan rumahan sehingga konsumen benar-benar serasa di rumah sendiri. Harganya pun sangat terjangkau, mulai Rp4.000 hingga Rp20 ribu per item,” paparnya.
Sekitar 17 menu tradisional bakal disiapkan, membuat tamu akan bingung memilih karena memancing selera. Sebut saja pecek terong, ayam balado, ayam rica-rica, ayam lodo, ayam betutu, udang pete, dan menu-menu lainnya.
“Konsepnya makanan rumahan yang dikemas secara elegan tetapi tetap murah. Menu kami murah tapi bukan murahan. Cita rasa bintang lima, harga kaki lima, bisa untuk nongkrong bersama keluarga,” selorohnya.
Di Kemboja, pengunjung tidak hanya dimanjakan lidahnya, namun telinga bisa menikmati alunan lagu yang tidak terlalu keras. Sehingga saat ngobrol tak perlu berteriak. Pun suasana sejuk dan nyaman dengan semilir angin alami, dijamin membuat pengunjung enggan meninggalkan Kemboja.
Nantinya, Kemboja Canteen & Coffee akan menyediakan menu-menu rantangan yang diperuntukkan untuk masyarakat Kota Batu yang enggan untuk memasak.
“Rantangan ini model kayak katering, ibu-ibu yang enggan masak dapat memesan di sini,” ucapnya.
Demi menjaga keamanan, kenyamanan dan kesehatan pengunjung di masa pandemi, Kemboja Canteen tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Sebagimana peraturan pemerintah, baik terhadap tamu maupun karyawan.
“Dalam satu minggu, kami lakukan swab antigen bagi karyawan kami. Dengan begitu para pelanggan bisa merasa nyaman, apalagi posisi jaga jarak yang sangat aman dan sesuai prosedur,” tandasnya. (rhd)
