Waspadai Penyakit Berbasis Lingkungan di Masyarakat

Inspeksi kesehatan lingkungan depo air minum. (ist) - Waspadai Penyakit Berbasis Lingkungan di Masyarakat
Inspeksi kesehatan lingkungan depo air minum. (ist)

Malang, SERU.co.id – Penyakit berbasis lingkungan perlu diwaspadai di musim yang tidak menentu seperti saat ini. Pemkot Malang berupaya melakukan tindakan preventif, promotif, dan adaptif untuk proses pencegahan.

Kepala Dinkes Kota Malang, dr. Husnul Muarif menjelaskan, penyakit berbasis lingkungan adalah suatu kondisi patologis berupa kelainan fungsi atau morfologi suatu organ tubuh. Disebabkan oleh interaksi manusia dengan segala sesuatu di sekitarnya yang memiliki potensi penyakit.

Bacaan Lainnya

“Disebabkan oleh virus seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), tuberkulosis (TBC), diare, polio, campak, dan kecacingan,” seru dr Husnul Muarif.

Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan penyakit berbasis lingkungan ini. Bisa disebabkan oleh limbah, udara, vektor, makanan maupun tempat-tempat umum. Perlu adanya perhatian khusus, karena menurut para ahli berkaitan dengan keseimbangan lingkungan disekitar.

“Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan. Agar dapat menjamin kesehatan diri manusia,” terang dr  Husnul, sapaan akrabnya.

Tidak hanya itu, ada yang disebabkan oleh binatang, seperti flu burung, anthrak, dan pes. Sementara penyakit yang disebabkan oleh vektor nyamuk, di antaranya Demam Berdarah Dengue (DBD), Chikungunya, dan Malaria.

Lebih lanjut, faktor yang menunjang pencegahan munculnya penyakit berbasis lingkungan adalah ketersediaan dan akses terhadap air yang aman, akses sanitasi dasar yang layak, penanganan sampah dan limbah, vektor penyakit dan perilaku masyarakat.

Masyarakat harus diubah mindsetnya, penyakit datang karena lingkungan kurang bersih maupun pola hidup yang tidak semestinya. Pencegahan dan edukasi harus dimasifkan, agar masyarakat terbuka wawasannya berkaitan kesehatan lingkungan.

“Paradigma mengobati harus mulai diubah ke pencegahan,” paparnya.

Dalam aspek makanan, Dinkes Kota Malang membuat pelatihan atau penyuluhan penjamah makanan (orang yang mengoperasikan makanan). Melalui kegiatan ini nantinya chef, koki, dan semua peserta yang mengikuti akan mendapatkan sertifikat. Sehingga mereka mempunyai pemahaman tentang membuat makanan yang baik dan benar.

Masih menurut dr Husnul, terdapat petugas sanitarian di setiap puskesmas yang memiliki latar belakang kesehatan lingkungan untuk melakukan inspeksi langsung ke tempat pengolahan makanan.

Terkait dengan aspek kesehatan air dan penyelenggara air, di antaranya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM), depot air minum, dan penyelenggara individu dalam kegiatan internalnya memastikan kualitas air dan alat-alat.

Jumlah HIPPAM di Kota Malang hingga saat ini tercatat ada 42 dan tersebar di lima kecamatan. Seluruhnya dalam kondisi baik. Dinkes melakukan pengawasan kualitas air dan inspeksi langsung, sebagai langkah konkret.

“Memberikan pembinaan seperti alat penyaringan yang baik seperti apa, bagaimana cara mengemas air minum dan lainnya,” sambungnya.

Dalam aspek udara, Dinkes Kota Malang fokus pada kesehatan udara ruang, seperti pada fasilitas kesehatan, pasar, hotel, sekolah dan lain-lain. Pihaknya akan mengawasi dari sisi mikro biologi, yaitu kandungan bakteri dalam udara, kecepatan angin, dan kelembaban udara.

Sedangkan dalam aspek penyehatan tempat-tempat umum dan pemukiman, termasuk pada edukasi tentang rumah dan pemukiman yang memenuhi sanitasi dasar atau rumah sehat. Kegiatan pencegahan lingkungan ini harus ditangani dengan baik, karena lingkungan dapat menjadi sumber atau penyebab penyakit. Lingkungan dapat menjadi media penularan, menjadi pemicu dan agen perubahan.

“Untuk aspek vektor binatang, Dinkes melakukan edukasi dan pengendalian vektor di rumah dan lingkungan. Pengendalian vektor ini termasuk pembasmian, penangkapan dan pengendalian,” pungkasnya. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait